“Pemberian izin lahan tambang kepada ormas keagamaan juga manifestasi dari upaya mensejahterakan rakyat Indonesia. Kita tau alim ulama itu adalah orang yang dekat dengan umat dan masyarakat,” tandas Habib Syakur.
Menurut Habib Syakur, kebijakan Bahlil ini adalah bukti nyata adanya jiwa patriotik dan nasionalisme, agar kekayaan alam Indonesia dapat dikelola secara bersama-sama oleh seluruh elemen bangsa Indonesia.
Habib Syakur menyebut ormas keagamaan yang telah berdedikasi untuk bangsa Indonesia, tentu sangat wajar diberikan apresiasi serta diajak bersama-sama dalam mengelola kekayaan alam Nusantara.
“Ormas agama, alim ulama, dan tokoh religi tak hanya diajak ketika ada masalah saja, tapi digandeng dalam hal-hal strategis nasional, termasuk dalam mengelola kekayaan alam. Itulah keikhlasan hati Bahlil menghargai alim ulama yang berjasa pada negara. Bahlil tentunya pasti didoakan oleh tokoh agama dan alim ulama,” lanjutnya.
Lebih jauh Habib Syakur memuji Bahlil sebagai menteri yang betul-betul menjaga keutuhan bangsa, yang berusaha memakmurkan rakyat dan menjaga kekayaan alam supaya dikelola oleh pengusaha yang nasionalis, religius, dan punya kepentingan untuk umat.
“Tidak perlu diragukan Bahlil sebagai tokoh pemuda dari Indonesia Timur yang berkomitmen menjaga keutuhan bangsa, memakmurkan bangsa lewat kebijakan yang strategis, termasuk dalam kebijakan tambang minerba. Bahlil adalah cerminan dari tokoh muda bangsa yang menjaga bangsa dan negara dari disentegrasi,” tegasnya.
Habib Syakur pun mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk berterimakasih kepada Bahlil yang ada di garda terdepan menjaga sumber kekayaan alam Indonesia, termasuk kekayaan minerba dari pelaku perampokan secara tidak resmi atau ilegal mining.
“Dengan ketegasan Bahlil inilah para pelaku ilegal mining gak berani lagi melanggar aturan negara. Karena Kementerian Investasi BKPM yang dipimpin Bahlil ada di garda terdepan menjaga dan memperbaiki tata kelola lahan tambang minerba. Juga lahan investasi lainnya seperti IKN dan lainnya,” tuntas Habib Syakur.