Forum Air Sedunia ke-10 ini, Jokowi menegaskan, sangat strategis untuk merevitalisasi aksi nyata dan komitmen bersama dalam mewujudkan manajemen sumber daya air terintegrasi.
Untuk itu, Presiden Jokowi mendorong tiga hal secara konsisten, yakni meningkatkan prinsip solidaritas dan inklusivitas, berdayakan hydro-diplomacy yang konkret dan inovatif, serta memperkuat kepemimpinan politik dalam kerja sama internasional terkait air.
Ia juga menyampaikan, bahwa Indonesia juga mengusulkan empat inisiatif baru dalam forum ini, yakni penetapan World Lake Day, pendirian Center of Excellence di Asia Pasifik untuk ketahanan air dan iklim, tata kelola air berkelanjutan di negara pulau kecil, dan penggalangan proyek-proyek air.
Inisiatif-inisiatif tersebut menunjukkan komitmen Indonesia dalam memimpin upaya global dalam tata kelola air yang berkelanjutan.
Acara ini dihadiri oleh para pemimpin negara, pimpinan organisasi internasional, dan delegasi dari berbagai negara. Hal ini, menurut Jokowi, menandai pentingnya kerja sama internasional dalam mengatasi tantangan pengelolaan sumber daya air di masa depan.
Menutup sambutannya, Presiden Jokowi pun mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air.
“Air bukan sekedar produk alam, tapi merupakan produk kolaborasi yang mempersatukan kita sehingga butuh upaya bersama untuk menjaganya,” tandasnya.