Berdasarkan data yang dimiliki, Tomsi mengatakan, gerakan menanam secara keseluruhan baru dilakukan oleh 258 daerah per 20 Mei 2024. Hal ini perlu menjadi perhatian serius bagi Pemda dalam upaya mengendalikan harga.
“Hanya separuh daerah yang melaksanakan gerakan ini,” jelasnya.
Di lain sisi, Tomsi berharap, Kementerian Pertanian dapat mendukung berbagai upaya gerakan menanam yang dilakukan daerah.
Ia mencontohkan, seperti dalam pemenuhan bibit, pupuk, teknologi, dan sebagainya. Berbagai dukungan tersebut, Tomsi menambahkan, agar disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah berikutnya.
Sementara Rakor Pengendalian Inflasi itu dihadiri sejumlah narasumber di antaranya Deputi I Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini, Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa, serta Deputi III Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono.
Selain itu, hadir pula secara daring narasumber dari kementerian dan lembaga lainnya. Mereka di antaranya perwakilan dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Bulog, Satgas Pangan Polri, TNI, dan Kejaksaan Agung.
Kegiatan tersebut juga diikuti secara daring oleh kepala daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Indonesia.