JAKARTA, OTONOMINEWS.ID – Anggota Komisi V DPR RI, Syarif Abdullah Alkadrie memberikan tanggapan kritis terhadap kebijakan yang melarang kegiatan study tour pelajar.
Menurut dia, kebijakan pelarangan itu tidak tepat. Karena tidak memberikan solusi terhadap persoalan inti. Tetapi, malah memberikan dampak negatif ke berbagai sektor lainnya.
Diketahui, pelarangan kegiatan study tour ini dikeluarkan menyusul terjadinya kecelakaan yang melibatkan rombongan study tour pelajar SMK Lingga Kencana di Jalan Raya Ciater, Subang, Jawa Barat.
“Artinya ketika ada sesuatu (peristiwa), (malah) bukan nyamuknya yang dibunuh, tetapi (malah) kelambu-nya yang dibakar. Kalau nyamuknya yang dimatikan kan (memang nyamuk) yang menyebabkan orang digigit. Tapi kalau kelambu dibakar, ini kan bisa rumah yang nanti terbakar. Jadi, ketika ada sesuatu, itu berpikirnya tidak terfokus,” kata Syarief Alkadrie di Nusantara I, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2024).
Menurut Syarief Alkadrie, peristiwa kecelakaan itu terjadi bukan karena study tour-nya yang salah. Karena itu, ia meminta agar pengemudi, perusahaan transportasi dan petugas menyiapkan berbagai langkah antisipatif.
Menurut Politisi Partai Nasdem itu, para supir dan kondektur harus dalam keadaan prima, memahami medan dan sebelum menjalankan tugas, ia harus mengecek terlebih dahulu kondisi busnya.