Mochtar Mohamad pun memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi terhadap masyarakat Kota Bekasi. Hal itu terbukti pada saat beliau menjabat wali kota banyak menolong orang yang susah dan berlaku hingga sekarang.
“Begitu banyaknya dukungan berdatangan kepada Mochtar Mohamad, hal ini menandakan bahwa masyarakat Kota Bekasi mencintai dan ingin kembali dipimpin olehnya. Atas dasar itu, kami memintanya maju,” ujar Noval.
FKK 124 pun berharap Mochtar Mohamad bisa mendapat mandat untuk maju Pilkada Kota Bekasi dari PDI Perjuangan. Karena, papar Noval, sesuai yang disampaikannya kepada FKK bahwa Kota Bekasi akan menjadi kota percontohan penerapan konsep Trisakti Bung Karno, yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan melalui Program M2 (Mandiri dan Madani).
Didampingi Naman selaku Ketua FKK 124, Noval bercerita peristiwa penyerangan kantor Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 27 Juli 1996 atau yang dikenal dengan Kudatuli selalu diperingati oleh PDI Perjuangan setiap tahunnya.
Sebanyak 124 orang aktivis 27 Juli yang menjadi korban penyerangan itu merupakan embrio dan cikal bakal semangat perjuangan melahirkan reformasi, yang menumbangkan kekuasaan orde baru. Sebanyak 124 orang korban Kudatuli tersebut pun membentuk komunitas yaitu Forum Komunikasi Kerukunan 124 atau yang lebih familiar disebut FKK 124.
“Dari 124 orang, kini tinggal sekira 60 orang saja, karena sebagian sahabat kami tersebut sudah meninggal,” pungkas Noval.