“Dengan adanya rempah-rempah yang mengandung antioksidan, yang dibutuhkan untuk orang dewasa dapat menangkal radikal bebas juga meningkatkan hormon pertumbuhan pada anak. Selain sisi kandungan yang banyak, citarasa yang sesuai dengan lidah orang Indonesia tentu juga akan mengurangi sampah makanan di Indonesia,” ungkap Tutur Prof Tria.
Sementara itu Ketua MUI Bidang Fatwa, Prof. Asrorun Ni’am Sholeh mengungkapkan bahwa membagikan daging qurban dalam bentuk olahan yang dilakukan IZI merupakan inovasi yang perlu diapresiasi.
Pasalnya, upaya merealisasikan tujuan dari distribusi daging qurban dalam kondisi segar atau mentah akan sulit dilakukan bagi daerah-daerah terpencil.
“Maka inovasinya adalah pengelolaan hewan qurban dengan diolah dan diawetkan agar bisa secara langsung dirasakan manfaatnya untuk penerima, karena tujuan ini untuk kemaslahatan. Dan ini dibolehkan,” ungkap Prof. Ni’am.
Sedangkan Selebriti atau artis Teuku Wisnu mengungkapkan bahwa Idul Adha yang merupakan momen bahagia ternyata masih banyak masyarakat Indonesia yang masih belum merasakan daging qurban.
“Dengan adanya produk qurban olahan ini bisa membantu semua saudara kita bisa merasakan kebahagiaan Idul Adha, dan kita ingin semua bisa makan daging. Semoga kita sebagai seorang muslim bisa berqurban tapi juga bisa membantu saudara-saudara kita, dan lewat produk olahan ini bisa memberikan manfaat yang seluas-luasnya,” kata Teuku Wisnu.[***]