“Di Jawa Tengah disinyalir juga sama isinya kurang dari 3 kg. Saya mendapat laporan dari para pedagang kecil (UMKM) di Jepara, Kudus, Demak. Tidak hanya Isinya yang kurang, Pertamina droping gas 3 kg hanya di saat hari kerja. Di saat hari libur dan libur nasional Pertamina tidak melaksanakan droping gas, sehingga kelangkaan gas terjadi. Akhirnya harga gas subsidi jadi mahal sampai di harga Rp 25.000 per 3 kg yang seharusnya Rp 18.000. Kejadian ini sangat meresahkan para UMKM,” ungkap eks Ketua DPD Partai Gerindra Jateng itu.
Sekali lagi, Wachid meminta dan berharap agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) lebih gencar lagi melakukan operasi ke sejumlah SPBE lainnya agar masyarakat tidak resah.
“Saya minta Mendag turun tangan mengatasi persoalan isi gas yang kurang dan menyelesaikan droping gas harus setiap hari, tidak ada hari libur. Setelah saya amati hari libur nasional di kalender 2024 ada 23 hari. Artinya hampir dalam satu tahun ada hari libur hampir satu bulan. Artinya kelangkaan Gas elpiji terus terjadi,” urai Wachid.
Terakhir, Wachid mendesak agar pemerintah memberikan sanksi tegas terhadap SPBE-SPBE yang melakukan praktek usaha curang.
“Bagi SPBE yang mengurangi timbangan atau isi gas. Jangan hanya dikasih sanksi administrasi, tapi wajib dicabut ijinnya,” tegasnya.