JAKARTA.OTONOMINEWS.ID – Sejumlah isu strategis mengemuka dalam gelaran Rapat Penyelenggaraan Pengelolaan Persuratan dan Arsip yang digelar Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Ditjen Bina Adwil) Kemendagri di Jakarta. Acara yang dihadiri oleh puluhan peserta, mulai dari perwakilan direktorat, sekretariat jenderal maupun ANRI (28/5/2024) ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bagian Umum yang mewakili Plh Sekretaris Ditjen Bina Adwil.
Dalam sambutannya, Kepala Bagian Umum pada Sekretariat Ditjen Bina Adwil, Rizza Kamajaya, S.IP, M.Si (Han) menyampaikan, “Kita harus terus berkomitmen untuk mengelola arsip dengan baik, karena arsip merupakan elemen fundamental yang menentukan eksistensi bangsa dan negara. Ditjen Bina Adwil, bekerja sama dengan ANRI, telah berhasil mengintegrasikan seluruh tata kelola naskah dinas melalui aplikasi SRIKANDI. Kami berharap transformasi digital ini dapat terus _on the right track_ untuk memaksimalkan pengelolaan arsip dan memberikan manfaat yang signifikan bagi publik.”
Eka Maylinda, S. Tr. IP, Penyuluh Kearsipan pada Bagian Persuratan dan Arsip Biro Umum Sekretariat Jenderal Kemendagri, menekankan pentingnya pengawasan internal terhadap kearsipan. “Kunci sukses pengawasan kearsipan adalah memastikan adanya evaluasi berkelanjutan. Tata kelola pemerintahan yang baik sangat bergantung pada tata kelola kearsipan yang efektif,” ujarnya.
Nilai pengawasan kearsipan Kementerian Dalam Negeri tahun 2023 mencapai 90,04, meningkat pesat dari tahun sebelumnya yakni 74,12. Nilai pengawasan kearsipan internal Ditjen Bina Adwil juga mengalami peningkatan signifikan, dengan nilai 81 pada tahun 2023, naik dari 57 pada tahun sebelumnya. Dengan penguatan tata kelola kearsipan, Ditjen Bina Adwil optimis dapat mencapai nilai yang lebih tinggi pada tahun 2024.