Sementara itu, Diantyo Nugroho, Ketua Tim Pembinaan Kearsipan Tematik ANRI, menyoroti pentingnya penciptaan arsip yang baik dan benar. “Penciptaan arsip yang baik dan benar memastikan rekaman kegiatan dan peristiwa tetap autentik, utuh, dan terpercaya,” tegasnya.
Sejalan dengan itu, Rudy Arnanjaya, S.Sos., MAP., Arsiparis Ahli Muda ANRI, menjelaskan berbagai manfaat penerapan aplikasi SRIKANDI. “Penerapan aplikasi SRIKANDI tidak hanya menghemat biaya untuk ATK dan jasa ekspedisi, tetapi juga membuat arsip lebih efisien dan terjamin. Selain itu, dampak positif terhadap lingkungan sangat signifikan, dengan menyelamatkan sekitar 8.775 pohon selama tiga tahun jika arsip tidak dibuat dalam bentuk kertas.”
Dalam rapat ini, para arsiparis diharapkan dapat menerapkan pengelolaan arsip dinamis secara teknis melalui praktek aplikasi pemberkasan SRIKANDI V3. Pelatihan ini mencakup proses penciptaan arsip, alur surat masuk dan keluar, pemberkasan mandiri untuk arsip yang tidak tercipta di aplikasi SRIKANDI, serta memahami perubahan-perubahan terbaru pada aplikasi SRIKANDI versi 3.
“Dengan adanya pembahasan strategis ini, diharapkan pengelolaan arsip di lingkungan Ditjen Bina Adwil akan semakin baik dan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien sekaligus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya percepatan reformasi birokrasi” ujar Rizza dalam keterangannya kepada awak media selepas acara.