JAKARTA, OTONOMINEWS.ID – Pemprov DKI Jakarta meminta Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk mengoptimalkan layanan yang ada guna memastikan mobilitas warga tidak terganggu akibat insiden jatuhnya alat berat dari kegiatan konstruksi di area Gedung Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) yang mengakibatkan operasional MRT dihentikan sementara.
“Sesuai arahan Pj. Gubernur Jakarta, kami mengambil langkah antisipatif sehingga mobilitas warga tidak terganggu,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta Sigit Wijatmoko dalam keterangan tertulis dikutip, Jumat (31/5).
Lebih lanjut, Sigit menjelaskan sejumlah langkah yang telah diambil. “Tidak lama setelah kejadian, Transjakarta langsung melakukan penambahan armada yang beroperasi, khususnya pada koridor 1 yang terdampak gangguan MRT yaitu sebanyak sembilan unit dengan fokus di segmen Monas – Blok M sehingga total bus menjadi 85 unit,” terangnya.
Selain koridor 1, rute lain yang beririsan dengan layanan MRT yaitu rute 1E (Blok M – Pondok Labu) dan S21 (Kejaksaan Agung – Lebak Bulus) juga dilakukan penambahan lima bus.