Hj. Nevi juga menyinggung program digitalisasi UMKM yang sedang digalakkan oleh Kemenkop dan UKM RI. “Bagaimana peran PT Telkom dalam mendukung digitalisasi UMKM sehingga mereka dapat bersaing di pasar global melalui e-commerce?” tanyanya, menekankan pentingnya peran Telkom dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital.
Kinerja cemerlang Telkom turut ditopang oleh berkurangnya kerugian investasi yang signifikan. Kerugian yang belum terealisasi dari investasi turun 88,38% menjadi Rp 748 miliar pada 2023 dari Rp 6,44 triliun pada 2022. Hj. Nevi mempertanyakan apakah pengurangan ini juga disebabkan oleh kurangnya terobosan Telkom dalam investasi untuk meningkatkan pelayanan.
Menyoroti persaingan yang semakin sengit dengan hadirnya Starlink, Hj. Nevi meminta penjelasan mengenai upaya Telkom dalam menghadapi kompetisi ini.
“Bagaimana strategi PT Telkom untuk tetap kompetitif dalam menghadapi kehadiran Starlink yang berpotensi menggerus pendapatan operator lokal?” tanyanya.
Selain itu, Hj. Nevi juga mengkhawatirkan dampak kehadiran Starlink terhadap keamanan nasional. “Apa langkah strategis PT Telkom dalam menjaga keamanan dan ketahanan nasional di bidang telekomunikasi?” paparnya, mengingat potensi ancaman yang ditimbulkan oleh satelit asing tersebut.
Hj. Nevi juga menyoroti dampak positif kinerja Telkom terhadap penciptaan lapangan kerja. “Sejauh mana kinerja positif PT Telkom di tahun 2023 memberikan dampak bagi penciptaan lapangan kerja, khususnya bagi Generasi Z yang kesulitan memasuki dunia kerja?” tanyanya, menegaskan pentingnya kontribusi Telkom terhadap perekonomian nasional.
Dalam penutupnya, Hj. Nevi Zuairina menekankan pentingnya PT Telkom untuk terus berinovasi dan meningkatkan strategi bisnis guna menghadapi tantangan industri dan persaingan global.
“Kami berharap PT Telkom dapat terus menjadi pionir dalam industri telekomunikasi dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional,” tutupnya.[rds]