Kesalahan Sistem Management Pengelolaan Pertanian Penyebab Produksi Beras Turun

Kesalahan Sistem Management Pengelolaan Pertanian Penyebab Produksi Beras Turun
120x600
a

JAKARTA.OTONOMINEWS.ID – Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo mengungkapkan berbagai permasalahan yang menyebabkan terus turunnya produksi beras nasional.

Firman menuturkan, selain disebabkan oleh perubahan iklim El Nino, kondisi lahan juga semakin kritis imbas dari alih fungsi lahan untuk industri dan non pertanian lainya karena efek kebijakan otonomi daerah.

“Di sisi lain, semakin merosotnya kesuburan lahan dan belum maksimalnya pemanfaatan teknologi ini juga menjadi penekan produksi beras nasional. Di samping itu banyaknya lahan pertanian yang irigasi teknisnya sudah tidak berfungsi akibat dialihfungsikan lahan pertanian untuk industri, perumahandan lain sebagainya,” ujar Waketum Partai Golkar ini.

Menurut Firman, hal itu adalah efek daripada otonomi daerah dimana otonomi daerah itu kepala daerah salah satu target utamanya adalah meningkatkan pembangunan dengan meningkatkan penerimaan asli daerah dari sumber dana pajak daerah dan retribusi.

“Karena pertanian itu dianggap yang tidak produktif untuk meningkatkan sumber penerimaan daerah (PAD) Bagaimana pertanian bisa produktif untuk menggali penerimaan daerah sedangkan petani sendiri juga masih merugi,” jelas Firman, Rabu (4/6/2024).

Di sisi lain, tutur Firman, dengan dialihkan atau alihfungsi lahan menjadi industri atau area lain maka, pemda berpadangan kebijakan pungutan retribusi dan pajak daerah yang dapat menjadi andalan utama penerimaan daerah, sehingga begitu mudah pemerintah daerah bersama DPRD merubah tata ruang daerah untuk dialihfungsikan dari lahan pertanian produktif menjadi industri dan area lainya.

“Sedangkan lahan pertanian yang tersisa itu kondisi lahan kita itu sudah tidak sesuai dengan apa yang diharapkan petani karena infrastruktur dan tingkat kesuburan lahan, PH tanah dan unsur hara sangat rendah. Oleh karena itu unsur hara dan PH tanah yang rendah ini tidak mungkin tanah itu bisa produktif, dan menghasilkan yang maksimal,” ujar Anggota Baleg DPR RI ini.

Lihat Juga :  Dilanda El Nino, Petani Pinrang Masih Pesta Panen Padi, Pj Gubernur Sulsel Optimistis Surplus 2 Juta Ton Beras Tercapai

Sementara itu, lanjut Firman, bagaimana caranya agar bisa meningkatkan produksi harus dimulai untuk menyuburkan tanah tersebut dengan mengurangi pupuk-pupuk anorganik itu digantikan dengan pupuk organik disamping infrasruktur lainya termasuk irigasi tehnis dan dukungan mekanisasi alat-alat pertanian lainnya.

Oleh karena itu, imbau Firman, pemerintah dan para pihak harus memperbaiki sistem manajemen pertanian kita ini.

r

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

f j