“Terlebih, sekarang ini sudah ada yang bagus pemerintah memberikan program bantuan mekanisasi alat pertanian dengan tujuan agar beban beban biaya petani itu tidak semakin berat. Tetapi program bantuan mekanisasi kan tidak sekedar diberikan begitu saja tetapi harus juga dibangun sistem, management dan kesiapan SDM-nya seperti apa?,” tanya Sekjen SOKSI ini.
Menghadapi persoalan semakin merosotnya produksi pruksi padi dan beras naaional ini, Firman menuturkan, Komisi IV DPR RI terus menerus mendorong pemerintah untuk membuat regulasi dan program yang lebih betpihak dan meningkatkan kapasitas dan pendapat an petani demgan perbaikan infrastruktur pertanian dan sistem irigasi dan pola tanahnya.
“Selain itu diperlukan perbaikan sisten dan manajemen pengelolaan pertanian yang dapat/mampu mendorong peningkatan produksi,” tegas Firman.
Menurut Firman, senergitas antar kementerian lembaga harus diperbaiki dan ditingkatkan jangan berjalan sendiri sendiri. Contoh pembangunan irigasi primer dan sekunder oleh Kementerian PUPR tetapi tersier oleh Kementerian Pertanian.
“Yang tersier di ujung tapi kalau primer dan sekundernya tidak dibangun lalu tersiernya airnya lalu apa yang akan menggalir. Di sisi lain juga kerusakan hutan kita juga memberikan andil terhadap masalah air kita,” terang Anggota Baleg DPR ini.
Firman pun mengingatkan, persoalan memang sangat kompleks dan serius oleh karena itu pihaknya sudah mendorong kepada pemerintah membangun sistem pengelolaan pertanian berkelanjutan.
“Selama saya menjadi anggota DPR RI selama masuk ke lima periode ini dan 4 periode di Komisi IV DPR Kementan mengelola anggaran kala itu masih Rp5 triliun dan sekarang sudah sampai puluhan triliun tapi tidak pernah tercapai swasembada pangan berarti kan ada kesalahan atau mismanajemen dan sistem,” tukas Legislator asal Dapil Jateng 3 ini.
“Kita harus mau mulai membedah bagaimana sistem manajemen kita, bagaimana kesiapan sumber daya manusia petani seperti apa dan bagaimana kita menyiapkan perbaikan program pemerintah dan evaluasi program pemerintah selama ini sudah benar atau belum ini harus diperbaiki,” tegas Firman Soebagyo.