Siloam Hospital Group Gelar Simposium Perkembangan Spesialis Anak Tingkatkan Kualitas Medis di Indonesia

Siloam Hospital
Para panitia penyelenggara Simposium Perkembangan Spesialisasi Anak di salah satu hotel di Cikarang Kabupaten Bekasi, Minggu 9 Juni 2024.(Foto: Red)
120x600
a

“Sangatlah penting bagi tenaga kesehatan dan profesional terkait untuk mengidentifikasi kesulitan belajar dan membedakan berbagai jenis kesulitan belajar sehingga tidak ada lagi disleksia yang tertukar dengan disabilitas intelektual,” papar Dr Dwi.

Sementara Uropediatric Siloam Hospitals Asri, Dr. Irfan Wahyudi, Sp.U(K), mengungkapkan bahwa kelainan genital pada anak laki-laki merupakan hal yang umum dijumpai dan ragam kelainan juga sangat bervariasi.

“Untuk itu, pentingnya deteksi dini, kepedulian, dan tata laksana yang tepat akan dapat mengatasi kelainan genital pada pediatrik, serta orang tua dapat berperan penting dalam membantu identifikasi kelainan,” Dr Irfan.

Dr. Tri Yanti Rahayuningsih, Sp.A(K), Spesialis Jantung Anak Siloam Hospitals Lippo Cikarang, dikesempatan itu menerangkan tentang Non-invasive Definitive Treatment for Pediatric Patients with Simple Congenital Heart Disease.

Dr Tri Yanti mengatakan bahwa penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang sudah ada sejak lahir.

“Kelainan jantung bawaan ini adalah yang paling sering terjadi di seluruh dunia,” jelasnya.

Dr. Tri Yanti juga menjelaskan tiga tata laksana utama untuk penyakit jantung bawaan pada anak, yaitu medikamentosa, kateterisasi jantung, dan operasi bedah koreksi.

Sedangkan Spesialis Gizi Klinik Siloam Hospitals Bekasi Timur, Dr. Pauline Octaviani, Sp. GK dikesempatan itu berbagi informasi mengenai cara mencegah stunting dengan MPASI tinggi protein hewani.

“Stunting merupakan kekurangan gizi kronis akibat berbagai kondisi lingkungan lintas sektoral yang merugikan, termasuk asupan makanan. Stunting sering kali dimulai di dalam rahim dan berlanjut hingga dua tahun pertama kehidupan setelah lahir,” terang Dr Pauline.

Dr. Pauline melanjutkan bahwa bayi dan anak kecil perlu mengonsumsi makanan yang bervariasi untuk memastikan kebutuhan gizinya terpenuhi dan mendukung pertumbuhan serta perkembangan yang sehat. Penting untuk menggunakan protein hewani seperti telur, hati ayam, dan ikan (lele, nila, gurame, dan lainnya).

“Selain itu, edukasi pencegahan stunting harus dimulai dari gizi pada remaja putri, ibu hamil, dan juga ibu menyusui,” demikian Dr Pauline.

 

r

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

f j