JAKARTA.OTONOMINEWS.ID – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang juga Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), peringati Hari Raya Iduladha 1445 Hijriah bersama jajaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan BNPP guna menjadikan momentum berkurban untuk meningkatkan keimanan di Lingkungan Kemendagri dan BNPP.
Dalam momentum Iduladha 1445 H ini jajaran Kemendagri dan BNPP telah menghimpun hewan kurban sebanyak 743 hewan kurban yang terdiri dari 360 ekor sapi dan 383 ekor kambing, yang nantinya akan dibagikan kepada para mustahik yang membutuhkan.
Menteri Tito dalam sambutannya mengapresiasi, serta mengucapkan rasa terima kasih kepada para panitia yang telah mengkoordinir kegiatan pengumpulan hewan kurban. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya sekedar seremonial saja, melainkan untuk memperkuat keimanan kepada dirinya dan para staf sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dikutip dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
“Kegiatan ini adalah kegiatan bagi umat muslim. Kegiatan keagamaan yang berasal dari kepercayaan dan ujian, yakni berasal dari peristiwa Nabi Ibrahim dengan putranya Nabi Ismail. Dimana pada saat itu, Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah SWT melalui mimpi untuk mengkurbankan putra yang disayanginya,” kata Menteri Tito di Halaman Masjid An Nuur Kemendagri, Rabu (19/6/2024).
Kemudian hal tersebut disampaikan oleh Nabi Ibrahim kepada Nabi Ismail, sehingga Nabi Ismail menyatakan untuk melaksanakan apabila atas perintah Allah SWT. Lalu, dilaksanakanlah hal tersebut yang pada akhirnya penyembelihan digantikan oleh Allah SWT menjadi hewan kurban.
“Peristiwa tersebut dapat dimaknai sebagai tes maupun ujian keikhlasan dan ketaatan oleh Nabi Ibrahim dan putranya untuk patuh terhadap perintah tuhan dengan mengorbankan sesuatu yang disayangi,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Menteri Tito dalam sambutannya, memaknai esensi berkurban sebagai momentum untuk berbagi terhadap sesama. Sebab, daging dari hasil berkurban nantinya akan diserahkan kepada golongan orang-orang sekitar yang berhak sebagai bentuk kesetiakawanan kepada sesama manusia (hablum minannas).
“Pertama bagi saya momentum penyerahan hewan kurban ini bukan hanya sekedar kegiatan tahunan di Kemendagri, ini untuk mengingatkan kita semua termasuk saya juga untuk betul-betul meningkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kedua dagingnya akan dibagikan sebagai bentuk kesetiakawanan kita kepada orang lain,” pungkasnya.