Melalui program itu, kata Heru, pihaknya juga berkomitmen untuk mengurangi kelaparan. Salah satunya dengan mendorong semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan ketahanan pangan.
“Melalui berbagai inisiatif seperti praktek pertanian perkotaan atau Urban farming, menjaga stok pangan melalui peranan badan usaha milik daerah food station cipinang Jaya, dan melaksanakan program sembako murah di Kelurahan di Jakarta, dengan bersinergi bersama swasta,” paparnya.
Ia menjelaskan, bahwa pemberian sembako murah itu dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Jakarta. Kendati demikian, Heru berharap, kebutuhan dasar pangan bisa dipenuhi dengan harga yang terjangkau di tengah melambungnya harga pangan dunia.
“Sekaligus memastikan semua penduduk memiliki akses terhadap makanan yang cukup, aman, dan bergizi,” jelasnya.
Tak berhenti disitu, Pemprov DKI turut menciptakan tata kota komunitas yang berkelanjutan. Pasalnya, wilayah perkotaan menjadi daya tarik sebagai tujuan penghidupan sehingga wilayah perkotaan perlu menerapkan pembangunan berkelanjutan, termasuk Jakarta.
“Ketiga, menciptakan kota komunitas yang berkelanjutan. Menurut data PBB pada tahun 2018 sebanyak 55% populasi dunia tinggal di wilayah perkotaan. angka ini diperkirakan akan terus meningkat hingga 68% di tahun 2050,” tukasnya. (dmn)