LIMA PULUH KOTA, OTONOMINEWS.ID – Banjir Batang Sinamar menyebabkan banyaknya lahan pertanian di Nagari Limbanang yang jatuh kedalam sungai. Hal ini terjadi setiap kali hujan deras di hulu Batang Sinamar di Kecamatan Gunung Omeh atau lebih dikenal masyarakat Limbanang Banjir Sungai Dodok.
Dahulu penanganan banjir dilakukan oleh masyarakat dengan bergotong royong membuat lantak. Namun saat ini , tidak lagi karena menurut sumber di nagari Limbanang penggerak untuk bergotong royong tersebut tidak ada lagi. Sementara tokoh-tokoh penggiat-penggiat sosial dahulu sudah tidak ada lagi karena sudah meninggal dunia.
Puluhan Hektar lahan pertanian di sepanjang aliran Batang Sinamar di Nagari Limbanang dan nagari-nagari lainnya juga terancam. Perlu penanganan segera agar lahan pertanian tidak bertambah banyak jatuh masuk ke sungai.
Tokoh Masyarakat Limbanang, Wizar mengharapkan turunnya bantuan pemerintah sesegera mungkin karena sudah banyaknya lahan pertanian yang jatuh masuk ke sungai.
“Kalau kondisi ini tidak ditangani segera maka masyarakat akan bertambah banyak kehilangan sawah dan lahan pertanian,” kata Wizar kepada awak media baru-baru ini.
Namun harapan masyarakat sepertinya tidak mendapat perhatian Pemkab Limapuluh Kota dan Pemprov Sumatera Barat.
Hal ini terbukti surat permohonan masyarakat sejak tahun 2023 sampai sekarang tidak mendapat respon.
Bamus Nagari Limbanang, Ira kepada Media mengatakan bahwa Pemerintahan Nagari Limbanang sudah berjuang untuk meminta bantuan alat berat ke Pemkab Lima Puluh Kota.