Penanganan Dampak Banjir Batang Sinamar Nagari Limbanang Kabupaten Lima Puluh Kota Terkesan Diabaikan.

Penanganan Dampak Banjir Batang Sinamar Nagari Limbanang Kabupaten Lima Puluh Kota Terkesan Diabaikan.
Kondisi Banjir Batang Sinamar yang menyebabkan banyaknya lahan pertanian di Nagari Limbanang yang jatuh kedalam sungai/sat-otn
120x600
a
0 Shares

, OTONOMINEWS.ID – Batang Sinamar menyebabkan banyaknya lahan pertanian di Nagari Limbanang yang jatuh kedalam sungai. Hal ini terjadi setiap kali hujan deras di hulu Batang Sinamar di Kecamatan Gunung Omeh atau lebih dikenal masyarakat Limbanang Banjir Sungai Dodok.

Dahulu penanganan banjir dilakukan oleh masyarakat dengan bergotong royong membuat lantak. Namun saat ini , tidak lagi karena menurut sumber di nagari Limbanang penggerak untuk bergotong royong tersebut tidak ada lagi. Sementara tokoh-tokoh penggiat-penggiat sosial dahulu  sudah tidak ada lagi karena sudah  meninggal dunia.

Puluhan  Hektar lahan pertanian di sepanjang aliran Batang Sinamar di Nagari Limbanang dan nagari-nagari lainnya juga terancam. Perlu penanganan segera agar lahan pertanian tidak bertambah banyak jatuh masuk ke sungai.

Tokoh Masyarakat Limbanang, Wizar mengharapkan turunnya pemerintah sesegera mungkin karena sudah banyaknya lahan pertanian yang jatuh masuk ke sungai.

“Kalau kondisi ini tidak ditangani segera maka masyarakat akan  bertambah banyak kehilangan sawah dan  lahan pertanian,” kata Wizar kepada awak media baru-baru ini.

Namun harapan masyarakat sepertinya tidak mendapat perhatian Pemkab Limapuluh Kota dan Pemprov Sumatera Barat.

Hal ini terbukti surat permohonan masyarakat sejak tahun 2023 sampai sekarang tidak mendapat respon.

Bamus Nagari Limbanang, Ira kepada Media mengatakan bahwa Pemerintahan Nagari Limbanang sudah berjuang untuk meminta bantuan alat berat ke Pemkab Lima Puluh Kota.

r
Lihat Juga :  Kabupaten Limapuluh Kota jadi Tuan Rumah Upacara HUT PGRI ke-78 Tingkat Sumbar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *