Dengan demikian, PAD yang diterima juga tinggi, sehingga tidak terlalu bergantung pada dana transfer pemerintah pusat.
“Dana transfer ini kalau nanti terlalu mengandalkan dari pusat, kalau ada pendapatan pusat berkurang otomatis nanti akan dipotong di daerah,” ujarnya.
Selain itu, dirinya menekankan agar Pemda di Provinsi Jawa Barat dapat menggunakan anggaran secara efisien.
Mendagri meminta realisasi belanja tidak menumpuk di akhir tahun, tetapi dibuat target per tiga bulan atau empat bulan. Ini penting dilakukan untuk menjaga peredaran uang di masyarakat.
Peredaran uang tersebut perlu dijaga karena akan mendorong sektor swasta sekaligus memperkuat daya beli masyarakat. Terlebih, kuatnya daya beli akan meningkatkan konsumsi rumah tangga.
“Kalau konsumsi rumah tangganya turun, maka pertumbuhan ekonominya melamban artinya. Oleh karena itulah belanjanya harus efisien, pendapatannya harus ditingatkan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Mendagri juga menekankan pentingnya Pemda di Jawa Barat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui berbagai program pendidikan maupun kesehatan.
“Kalau kita generasi muda Jawa Barat ini terlatih, terdidik, punya keahlian, sehat mereka ya, maka otomatis ini akan menjadi modal yang sangat penting sekali untuk membangun Jawa Barat, sambil tentunya kita membuka lapangan kerja,” tandasnya.[***]