Ketua Persaudaraan Pemuda Etnis (PENA) Kaltara mengatakan, saat ini sudah ada tiga negara yang bekerja sama dengan BP2MI yang mengakomodasi para pekerja dari Indonesia, di antaranya ada Jepang, Jerman dan Korea Selatan. Calon PMI tidak dipungut biaya sepeserpun (zero cost), bahkan dari tiga negara tersebut yang menyediakan segala akomodasi administrasi dan uang saku.
“Kita berharap BPM2I dapat memperkuat kerja sama dan memperluas ke negara lainnya seperti negara di Eropa dan Arab. Mudah-mudahan sosialiasi ini bermanfaat khususnya kita yang berada di wilayah perbatasan Kaltara sehingga tidak terjadinya lagi perlakuan yang tidak menyenangkan bagi para PMI. Apalagi kondisi geografis kita bertetangga dengan daerah Sabah, Tawau Malaysia,” harap Ketua Jaringan Saudagar Muhammadiyah Wilayah Kaltara ini.
Kata Sekretaris Umum Hipmi Kaltara ini, kedepannya para PMI juga akan didaftarkan BPJS Kesehatan dari pemerintah sebab para PMI salah satu penyumbang devisa terbesar.
“Penyumbang devisa di bawah migas, yang cukup besar sekitar Rp 160 triliun pertahun,” ungkap Hasan Basri.
Di tempat yang sama Kepala Sub Koordinasi BP3MI Kaltara Wina Veronika Anggalo menuturkan saat ini penempatan tahun ini, pihaknya sudah menempatkan sebanyak 289 orang yang bekerja di Jerman, Papua Nugini dan negara lainnya.
“Nantinya masyarakat bisa mendaftarkan ke agen-agen resmi. Dan pendaftaran saat ini tidak pernah lagi dilakukan secara offline, melainkan semua melalui online, ” jelas Wina sapaan akrabnya.