ROKAN IV KOTO.OTONOMINEWS.ID – Setelah melalui serangkaian prosesi adat dan penabalan yang digelar di Istana Rokan, Sabtu (20/07/2024), Yang Dipertuan Sakti XII, Tengku Haji Endrizal, SE, Gelar Sultan Mahkota Alam, resmi menjadi Raja Luhak Rokan IV Koto.
Rangkaian prosesi penabalan Raja Luhak Rokan IV Koto, digelar pula prosesi penabalan sebanyak 37 keluarga Zuriat Kerajaan Rokan IV Koto, di mana ditabalkan Tengku dan Gelarnya.
Tampak hadir pada prosesi penabalan yang berlangsung sakral itu Pj Gubernur Riau diwakili Kepala Dinas Kebudayaan Riau, Datuk Raja Yose Rizal Zein, M.Sn, unsur Forkopimda Riau, Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau Datuk Seri H. Taufiq Ikram Jamil, Bupati Rokan Hulu (Rohul) diwakili Wakil Bupati Rohul H. Indra Gunawan, Gelar Datuk Setia Amanah Guno Nogoi.
Hadir juga antara lain Raja Luhak Tambusai T. Darmizal Gelar Sultan Ahmad, Raja Luhak Kepenuhan, Tengku Haji Indra Jaya Gelar Yang Dipertuan Besar XVI, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Rohul Dt. Seri Dr. H. Dipendri, S.Pd., M.M., Gelar Datuk Tumenggung, dan Ketua Umum DPH LAMR Rohul, Dt. Seri H. Zulyadaini, Gelar Datuk Saudagar Rajo.
Terlihat juga hadir Putra Mahkota Kerajaan Gunung Sahilan Tengku Heryanto, Kekerabatan Resam Kesultanan Siak Sri Indrapura, Putri Sangka Bulan dari Lubuk Sikaping, raja-raja, zuriat-zuriat seluruh kerajaan di Rohul, tokoh masyarakat antara lain Dr. H. Chaidir, MM, Ir. H. Hafith Syukri, MM, dan undangan lainnya.
Membludaknya tamu undangan dan masyarakat yang hadir, Raja Rokan IV Koto, Tengku Haji Endrizal, SE, Gelar Sultan Mahkota Alam, menyampaikan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang telah datang menghadiri penabalan dirinya.
‘’Kehadiran seluruh tamu undangan dalam rangkaian prosesi adat dan penabalan ini membuktikan kecintaan dan kepedulian masih ada bagi kita semua dalam menjaga adat di Negeri Seribu Suluk ini,’’ ujarnya.
Peristiwa penabalan ini merupakan hari yang sangat bersejarah, setelah 82 tahun mangkatnya Yang Dipertuan Sakti Tengku Ibrahim, maka barulah sekarang ditabalkan lagi Raja Rokan IV Koto, walaupun dengan nuansa dan suasana yang berbeda.
‘’Penabalan ini menjadi simbol suatu wilayah yang lebih kuat diikat dengan adat istiadat yang sama dan tergolong bagian dari kebudayaan yang perlu dilestarikan dan dihidupkan kembali, dalam rangka Meneguhkah Khittoh, Menjulang Marwah, dan Menjunjung Peradaban,’’ sebut Raja Rokan IV Koto.