Simbara untuk Nikel dan Timah, Menekan Tambang Ilegal dan Pasar Gelap

Simbara untuk Nikel dan Timah, Menekan Tambang Ilegal dan Pasar Gelap
120x600
a

Anggota Baleg DPR RI ini meminta perawatan teknis SIMBARA dilakukan secara prima, agar sistem ini tidak mudah shutdown (mati), sebab hal ini akan merugikan para pengusaha.

“Contoh kasus shutdown-nya MOMS (Minerba Online Monitoring System) yang terjadi baru-baru ini membuat perusahaan nikel harus menanggung kerugian, padahal kesalahannya terletak pada sistem bukan pada manajemen perusahaan,” sebut Mulyanto.

Selain itu, imbau Legislator asal Dapil Banten 3 ini, pemerintah harus terus-menerus mengembangkan infrastruktur digital yang ada.

“Lemahnya jaringan internet, khususnya di daerah remote, adalah masalah yang terus berulang. Juga kemampuan pengusaha kecil dalam mengakses sistem, yang masih terbatas, perlu mendapat dukungan,” tandas Mulyanto.

Untuk diketahui pemerintah baru saja melakukan Launching dan Sosialisasi Implementasi Komoditas Nikel dan Timah Melalui Simbara di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (22/7/2024).

Simbara merupakan aplikasi pengawasan penerimaan negara dan tata niaga pada sektor mineral dan baru bara (minerba). Aplikasi ini menjangkau rangkaian proses tata kelola minerba dari hulu ke hilir. Simbara mengintegrasikan proses mulai dari single identity wajib pajak dan wajib bayar, proses perizinan tambang, rencana penjualan, verifikasi penjualan, pembayaran PNBP, serta ekspor dan pengangkutan atau pengapalan, dan devisa hasil ekspor.

r
Lihat Juga :  Habib Syakur: KPK dan Jatam Seharusnya Mendukung Bahlil Memberantas Tambang Ilegal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *