JAKARTA, OTONOMINEWS.ID – Perempuan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (Perempuan ICMI) menyerukan Gerakan restorasi akhlak bangsa mulai dari anak-anak, karena mereka yang akan menggantikan generasi saat ini kelak.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Perempuan ICMI, Welya Safitri melalu siaran persnya dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2024.
“Restorasi akhlak atau mengembalikan, memulihkan, memperbaiki dan membangun kembali akhlak yang mulia dalam kehidupan bangsa kita ini, harus dimulai dari usia anak-anak sehingga kerusakan akhlak bangsa dalam jangka panjang bisa dicegah sedini mungkin,” kata Welya Safitri dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (24/7/2024).
Menurut Welya, restorasi akhlak ini menjadi sangat penting melihat merebaknya fenomena kriminalitas yang sangat massif mulai dari tingkat elit, hingga anak-anak di daerah-daerah miskin.
“Kalau dulu kriminalitas hanya dilakukan oleh orang dewasa, pejabat yang korupsi, namun saat ini tindak kejahatan bahkan sudah dilakukan oleh anak di bawah umur. Bahkan, jenis kejahatannya sudah masuk dalam tindak pidana berat seperti pembunuhan anak terhadap orangtua, perundungan anak dan sebagainya,” terang Welya.
Karena itu, untuk memulihkan kembali hancurnya moralitas bangsa harus dilakukan melalui restorasi akhlak yang dimulai dari dunia pendidikan anak sebagai generasi penerus bangsa kelak, kata Welya.
Dirinya menginginkan, agar materi pendidikan moral harus dikembalikan ke sekolah-sekolah dengan menambahkan komponen akhlak khususnya bagi generasi muslim.
“Kita merasa ada karakter baik yang hilang, saat pendidikan moral hanya berbasis norma dan etika namun minus akhlak agama. Karena itu, untuk mewujudkan Gerakan Restorasi Moral itu, Perempuan ICMI minta pendidikan moral berbasis akhlak harus segera dimasukan kembali dalam kurikulum,” pungkas Welya.
Hal senada juga disampaikan Wasekjend DPP Perempuan ICMI, Dityaningsih Juliawati, mengatakan bahwa lingkungan sangat berpengaruh besar dalam membentuk karakter dan akhlak anak.