Noer Adi menyampaikan bahwa manusia merupakan bagian dari sebuah ekosistem, dimana sangat erat keterkaitan antara manusia dengan lingkungan hidup di sekitarnya. Hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak dasar manusia, yang telah melekat pada manusia berdasarkan kodratnya.
Hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat tersebut sudah mendapatkan pengaturan, baik tingkat global maupun nasional dalam berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan. Corrective action telah dan akan terus dilakukan oleh Pemerintah dalam upaya pemenuhan Hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai hak asasi. Peran para pihak menjadi kunci dalam pemenuhannya.
Noer Adi mendukung gerakan ASN Menanam. “Maju terus ASN, mari kita bergerak bersama 4,4 juta ASN dengan semangat yang sama guna mlindungi bumi kita. Lakukan aksi-aksi perubahan iklim di lingkungan rumah, kantor, dan bersama-sama menggerakkan masyarakat untuk melindungi lingkungan kita.” ujarnya
Narasumber berikutnya Fachri Radjab selaku Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG menyampaikan Perubahan Iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan, langsung atau tidak langsung, oleh aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global serta perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu tertentu sesuai Undang-undang nomor 31 Tahun 2009 tentang MKG Pasal 1 no.18.
Selanjutnya bahwa arahan Presiden RI Joko Widodo pada puncak Peringatan Hari Meteorologi Dunia ke 72 tahun 2022 mengingatkan tentang perubahan iklim yang makin mengkhawatirkan. Frekuensi, intensitas dan durasi bencana geohidrometeorologi akan makin meningkat. Daya adaptabilitas tanaman dan produktivitas tanaman semakin menurun dan ini mengancam ketahanan pangan di negara kita.
Kapasitas dan ketangguhan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim harus terus ditingkatkan agar masyarakat mampu merespon dengan cepat potensi risiko bencana.
Perkuat kolaborasi lintas K/L, swasta, dan berbagai elemen bangsa lainnya dalam adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim.
Sebelum menutup paparannya Fachri menambahkan Perubahan iklim nyata terjadi bukan hoax. Suhu bumi terus meningkat karena adanya pemanasan global. Salah satu dampak dari perubahan iklim adalah kondisi cuaca ekstrem yang terus meningkat dan menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi. Rata-rata suhu sekarang berkisar 27,5 derajat Celcius dengan anomali 0,5 derajat.
“Untuk itu, setiap orang tertutama ASN memiliki peran dalam langkah-langkah adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dengan cara-cara sederhana misalnya memakai thumbler menggantikan botol plastik. Mari kita mulai dari hal yang kecil dari diri kita sendiri, lingkungan keluarga dan mulai hari ini juga.“ Ajak Fachri.
Webinar diikuti lebih dari 1.000 partisipan melalui Zoom Meeting dan lebih dari 1200 viewers melalui live streaming di kanal Youtube Dewan Pengurus KORPRI Nasional.