Apalagi untuk selanjutnya, Dukcapil mengembangkan transaksi data lewat IKD atau digital ID yang bakal di-launching Presiden Joko Widodo pada Oktober 2024. Dengan begitu, tegas Dirjen Teguh Setyabudi, keamanan data makin menjadi pokok perhatian jajaran Dukcapil. “Termasuk pula dorongan dari Bapak Mendagri agar pengguna data memiliki komitmen yang tinggi menerapkan standar manajemen keamanan informasi yang sama yakni ISO 27001,” tandas Dirjen Teguh.
Kehandalan data kependudukan pun sangat krusial terus ditingkatkan dari waktu ke waktu. Mengingat, semakin banyak lembaga yang mengakses bigdata kependudukan Dukcapil. “Saat ini sudah 6.552 lembaga pengguna mengakses NIK, elemen data KTP-el dan IKD dengan lebih 15 miliar kali akses,” ungkap Teguh, mantan Dirjen Bina Pembangunan Daerah.
Di tempat yang sama, sahibul bait Dirut PT Taspen (Persero) Rony Hanityo Aprianto menyatakan apresiasi dan terima kasih kepada Ditjen Dukcapil atas kepercayaan yang diberikan pada pihaknya dalam mengakses data kependudukan Dukcapil yang terkenal akan akurasi dan keandalannya.
Menurutnya, data menjadi sangat penting dalam kehidupan, utamanya di era digital sekarang. “Dulu orang memburu ikan kasus untuk bahan bakar, kemudian ditemukan minyak bumi. Nah, sekarang ‘data is new oil’. Siapa yang menguasai data akan menguasai dunia,” kata Rony seperti mengutip Clive Humby, bisnisman dan ahli matematika asal Inggris.
Rony Hanityo menyampaikan, PT Taspen merasa sangat terbantu dengan data kependudukan yaitu NIK, elemen data KTP-el dan IKD dalam menjalankan proses bisnis. “Ini merupakan langkah strategis bagi PT Taspen dalam mengelola data peserta Taspen dengan lebih optimal,” kata Rony Hanityo Aprianto, Dirut PT Taspen (Persero).