Ganjar Singgung Bahaya Pembungkaman saat Peringatan Kudatuli

Pembungkaman Oleh Penguasa terhadap Kaum Kritis

Ganjar Singgung Bahaya Pembungkaman saat Peringatan Kudatuli
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo berorasi saat peringatan 28 tahun peristiwa Kudatuli (Foto: Tim Media PDIP/MS-MJS, Ist.)
120x600
a

“Kami merespons ke pengadilan dan seterusnya sampai kami menang. Namun, ingat dalam bentuk lain bisa terjadi pada parpol apa pun dimana pun. Mereka tidak berani bicara, mereka seperti dicucuk hidungnya dan mengekor saja. Maka, hancur, lah, demokrasi,” kata dia.

, kata Ganjar, sudah menempuh jalur ke Komnas HAM agar peristiwa Kudatuli bisa disebut sebagai pelanggaran HAM berat.

“Kami menyampaikan kepada Komnas HAM agar ini dicatat sebagai pelanggaran HAM berat. Tentu itu butuh perjuangan, butuh dukungan publik agar kemudian tidak terulang. Sudah lama kami ajukan, setiap tahun kami mengajukan, terus menerus, tetapi, kan, itu butuh perjuangan. Sekali lagi ketika kemudian penguasa menolak itu, ya, kami berjuang terus-menerus,” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Sejarah Indonesia DPP PDIP Bonnie Triyana menyebut ada tahapan ketika partainya berupaya menjadikan Kudatuli sebagai pelanggaran HAM berat.

“Jadi kemarin Komnas HAM memberi jawaban kepada kami. Jadi, ada tahapannya ketika sebuah kasus pelanggaran HAM itu dinyatakan berat, dia harus ada kajian dahulu. Kajian ini sedang dilakukan dan hampir selesai di Komnas HAM dan akan diplenokan oleh Komnas HAM untuk 27 Juli,” kata sejarawan itu di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Sabtu ini.

r
Lihat Juga :  Siti Atikoh Ingatkan Bahwa Ilmu Tanpa Adab Bisa Merusak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

f j