Meski begitu, potisi Partai Solidaritas Indonesia ini mengakui bahwa untuk menyediakan fasilitas pengelola sampah ramah lingkungan dibutuhkan pembiayaan yang besar.
Oleh karena itu, ia mengusulkan agar Pemerintah DKI dapat bekerja sama dengan pemerintah pusat. Sehingga, kata Justin, beban pembiayaannya dapat ditanggung bersama.
“Jadi selama tidak menggunakan metodologi yang modern seperti ini, kita akan terus menghabiskan uang pajak masyarakat melalui angkut sampah yang menghabiskan ratusan miliar per tahun,” tandasnya. (***)