“kita mohon dukungan kepada seluruh rakyat Indonesia, agar dengan Kudatuli ini pemimpin yang lahir dari Pilkada adalah pemimpin yang betul-betul mengakar kepada kekuatan akar rumput itu,” ungkapnya.
“Percayalah bahwa ‘Mega pasti menang’, PDI Perjuangan menang, bangkit, bergerak dan menang,” pungkas Hasto.
Sementara itu, hadir dan menyaksikan acara peringatan 28 tahun peristiwa Kudatuli adalah Ketua DPP PDIP seperti Ganjar Pranowo, Djarot Saiful Hidayat, Yasonna Laoly, Ribka Tjiptaning, Eriko Sotarduga, Wiryanti Sukamdani. Hadir pula Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Adhie dan Sadarestuwati, serta Wakil Bendahara PDIP Yuke Yurike.
Ketua Umum DPP PDIP Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri pun tampak mengikuti acara ini melalui daring. Ratusan kader partai berlambang banteng moncong putih ini pun turun mengikuti rangkaian acara itu.
Sebagai informasi, peristiwa 27 Juli atau Kudatuli, adalah aksi massa pendukung PDI kubu Soerjadi bersama sejumlah orang yang diduga aparat, menyerang kantor DPP PDI yang diisi oleh massa pendukung PDI kubu Megawati Soekarnoputri.
Upaya penyerangan itu didukung oleh pemerintahan Orde Baru untuk menggulingkan kepemimpinan Megawati dari kantor pusat PDI.
Peristiwa ini meluas menjadi kerusuhan di beberapa wilayah di Jakarta, khususnya di kawasan Jalan Diponegoro, Salemba, Kramat.
Dari hasil penyidikan Komnas HAM, sebanyak 5 orang massa pendukung Megawati tewas, 149 orang terluka dan 23 orang hilang.
Pemerintah saat itu menuduh aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) sebagai penggerak kerusuhan. Pemerintah Orde Baru kemudian memburu dan menjebloskan para aktivis PRD ke penjara.
Peristiwa itu pun dikenal sebagai penyerangan 27 Juli atau Kudatuli atau Sabtu Kelabu.