Adapun soal pemindahan perkantoran Pemprov Sumsel yang dinilai sudah tidak layak, Pj Gubernur Elen Setiadi menjelas hal itu masuk program jangka panjang alias tidak terlalu mendesak. Sedangkan program jangka pendek adalah perluasan Pelabuhan Jara dan pembangunan Islamic Center.
“Ya itu ada catatan strategis kita yang dipinta oleh IMA soal pemindahan pusat pemerintahan yang masuk program jangka panjang kita. Nah, untuk perluasan Pelabuhan Tanjung Jara dan pembangunan Masjid Sriwijaya masuk program jangka pendek kita, karena saya nilai urgent” ujar Elen Setiadi.
Acara ini adalah tindak lanjut kinerja IMA untuk melakukan Rakernas Pertama. Kajian ini adalah bentuk kerja nyata IMA berkontribusi untuk pembangunan di Sumatera Selatan.
Untuk saat ini yang terus didorong adalah Pemindahan Pusat Pemerintahan, Pembangunan Islamic Center, serta perluasan Pelabuhan Tanjung Carat.
“Acara hari ini adalah bentuk kerja nyata IMA Sumsel untuk bisa berkontribusi dalam pembangunan di Sumatera Selatan yang hari ini ada tiga poin yg kita soroti pemindahan pusat pemerintahan islamic center dan pelabuhan Tanjung Carat,” ujar Ketum IMA Noor Marzuki.
“Pembangunan Islamic Center ini akan mencerdaskan kehidupan umat karena nanti di islamic center ada bording school, PAUD, SMP dan segala fasilitasnya. Untuk Pelabuhan Tanjung Carat supaya hasil bumi bisa dilakukan hilirisasi. Kita dorong agar nanti ada industrinya ketika nanti hilirisasi akan tercipta lapangan kerja” tambah Noor.
Tampak hadir para pejabat Askolani Dirjen Bea Cukai,Marsekal pertama TNI Dedy Ghazi Elsyaf, tokoh politik,Hatta Rajasa,Marzuki Ali,Sarjan Taher,Tursandi Alwi ,tokoh agama Drs. KH. Moersijed Qorie Indra MA.Al – Hafidz, Ustadz Abdul Maliki, purnawirawan TNI Polri mayjen Purn Aqlani Maza,irjen pol purn Amhar Azeth,Irjen pol purn Syafril Nursal,brigjen pol pur Iskandar IB,tokoh pemuda Iwan Assari,Oyong Damiri,Yayan Septiadi,Adrian Perdana dan para pengurus IMA SUMSEL lainnya.