Limbah Rumah Tangga di Lima Puluh Kota Dimanfaatkan dengan Alat Bambu

KKN Mahasiswa Unand Padang

Limbah Rumah Tangga di Lima Puluh Kota Dimanfaatkan dengan Alat Bambu
120x600
a

Bahan-bahan organik dari sampah organik tersebut selama ini belum dikelola dan dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Padahal bahan-bahan organik dari sampah organik ini mempunyai potensi yang besar untuk dimanfaatkan kembali menjadi barang yang berguna dan bisa mempunyai nilai ekonomi yang cukup besar, ucap Safaruddin.

Ide- ide inovasi mahasiswa KKN ini yang sangat diperlukan untuk melibatkan masyarakat untuk dapat meningkatkan ekonomi keluarga.

Oleh karena itu perlu adanya upaya pengelolaan yang tepat agar sampah organik bisa menjadi sesuatu yang menghasilkan, berguna dan mempunyai nilai ekonomis. Sampah organik diantaranya dapat diolah menjadi pupuk organik, biogas, arang briket, pakan ikan / hewan ternak, kerajinan tangan, dan eco enzyme, kata Safaruddin.

Ketua KKN Unand Dafa Fakri melaporkan kegiatan dimulai sejak 9 Juli – 19 Agustus 2024 dilaksanakan di Nagari Suayan Kecamatan Akabiluru. Diikuti 28 orang mahasiswa dengan Memenuhi Program Kerja, Membangun Nagari
Penerapan IPTEK dan Sosialisasi Masyarakat bagi Kelompok tani dan ternak.

‘Terimakasih kepada , yang sudah menerima kami untuk melaksanakan KKN di Nagari Suayan”, ucap Dafa Fakri. (Del)

r
Lihat Juga :  Terjadi 75 Tahun Lalu, Pemkab Lima Puluh Kota Pastikan Peringatan Peristiwa Koto Tuo Lautan Api Dilakukan Setiap Tahun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

f j