“Pengimplementasian smart governance sebagai salah satu elemen dari smart city dibutuhkan oleh pemerintah daerah sebagai suatu bentuk kebijakan publik, pelayanan publik, dan sebagai tata kelola birokrasi,” imbuh Restuardy.
Sementara itu, Ketua DPD RI menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan ISNA 2024 yang sudah konsisten dilaksanakan sejak 2015 dan tahun ini berfokus pada kabupaten/kota di wilayah pesisir sehingga dapat mendorong Indonesia menjadi negara maritim yang adidaya.
Sesi gelar wicara yang merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan ini diisi oleh empat pembicara yaitu dari Lemhanas RI; Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia; National Geographic Indonesia; dan PT. ASIX Indonesia Cerdas, membahas mengenai potensi dan tantangan dalam pengembangan wilayah pesisir Indonesia.
Pada kegiatan ini juga dilakukan launching buku yang berjudul “Transformasi Smart City di Pesisir Nusantara Pilar Ketahanan Nasional Menuju Indonesia Emas 2045” yang diserahkan oleh Citiasia kepada Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKAL) Lemhannas RI Sylviana Murni. Buku ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi dalam inovasi smart city yang memajukan daerah pesisir Indonesia.
Acara diakhiri dengan pemberian Award kepada pemerintah daerah yang dikategorikan Daerah Spesial dan Daerah Utama sebagai berikut:
Pemerintah Daerah Kategori Spesial dengan kriteria daerah yang memaksimalkan potensi wilayah sebagai langkah strategis menuju kemajuan ekonomi dan peningkatan keamanan nasional melalui pengembangan konsep smart city yaitu: Kabupaten Agam dan Kabupaten Raja Ampat.
Pemerintah Daerah Kategori Daerah Utama dengan kriteria daerah yang telah memiliki Master Plan Smart City dan menjalani setiap siklus rencana dan transformasi pembangunan pada master plan yaitu: Kota Bontang, Kota Samarinda, Kabupaten Belitung, dan Kota Tual.