JAKARTA, OTONOMINEWS.ID – Perumda Air Minum (PAM) Jaya menyampaikan adanya potensi ganguan pada layanan akibat kebocoran pada pipa transmisi air baku Perum Jasa Tirta II (PJT II) yang berlokasi di Jalan Prof. Dr. Satrio, Jakarta Selatan (Jaksel).
Diduga, insiden terjadi karena kendala teknis selama pengerjaan proyek pembangunan saluran kawasan Kecamatan Setiabudi oleh Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kota Jakarta Selatan, yang bersinggungan dengan pipa transmisi air baku PJT II.
Kepala Sudin SDA Jakarta Selatan, Santo mengatakan akan segera menyelesaikan insiden tersebut. Ia pun menyesali dan akan terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Jakarta Selatan agar perbaikan dapat selesai tepat waktu.
“Kami menyesalkan terjadinya insiden ini dan berkomitmen untuk menyelesaikan perbaikan secara tepat waktu. Kami juga terus berkomunikasi dengan Pemerintah Kota Jakarta Selatan, PJT II, dan PAM JAYA untuk mempercepat proses normalisasi situasi,” kata Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Selatan Santo dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (23/8).
Sementara itu, Walikota Jakarta Selatan Munjirin menyebut, pihaknya turut memfasilitasi terkait rencana penanganan kebocoran pipa dan secara intensif melakukan koordinasi dengan Unit Kerja Perangkat Daerah dan instansi terkait.
“Mengingat masifnya potensi gangguan, Pemerintah Kota Jakarta Selatan mendukung pihak-pihak yang terlibat untuk secepatnya melakukan rehabilitasi agar situasi tertangani. Dengan demikian, distribusi air baku oleh PJT II serta air bersih oleh PAM JAYA ke masyarakat dapat normal kembali,” kata dia.
Sebagai informasi, saat ini sebanyak 87,9 persen sumber air baku di Jakarta berasal dari Waduk Jatiluhur, Jawa Barat. Adapun distribusinya dilakukan menggunakan pipa air baku oleh PJT II ke instalasi pengolahan air (IPA) milik PAM JAYA di sejumlah lokasi.
Bila terjadi gangguan, perbaikan pada pipa air baku milik PJT II membutuhkan kondisi kering. Maka itu, aliran air baku perlu dihentikan sementara sewaktu dibutuhkan.
Adapun Direktur Pelayanan PAM JAYA Syahrul Hasan menyebut, saat ini PAM JAYA telah menyiapkan sejumlah antisipasi terkait suplai air baku yang berkurang. Pun demikian, ia menambahkan, setelah suplai air baku dari PJT II pulih, PAM JAYA membutuhkan waktu sepekan, mulai 30 Agustus—5 September 2024 untuk menormalisasi kuantitas distribusi air bersih ke pelanggan.
“PAM JAYA berkomitmen untuk meminimalkan gangguan pelayanan yang dialami masyarakat, terutama pada jam sibuk. Kami juga mengimbau agar pelanggan bersedia untuk membatasi penggunaan air untuk sementara waktu. Selain itu, kami juga menyiagakan bantuan penyediaan air bersih melalui truk tangki air bagi lokasi pelayanan publik, seperti rumah sakit, tempat ibadah, dan yayasan sosial,” kata Syahrul Hasan.
Syahrul menambahkan, bantuan sementara tangki air juga tersedia bagi pelanggan PAM JAYA lain yang membutuhkan. Ketua RW di wilayah terdampak cukup menghubungi layanan pelanggan 24 jam Lapor PAM pada nomor 1500-223.***