BLITAR, OTONOMINEWS.ID – Seluruh perangkat daerah di Kabupaten Blitar diajak untuk meningkatkan kreativitas dalam rangka memperluas manfaat inovasi yang diterapkan. Ajakan tersebut disampaiakn Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo saat menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi Kelitbangan Kabupaten Blitar di Kampung Coklat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (28/08/2024).
“Kami berharap banyak dengan capaian yang sudah ada sekarang ini, bukan menjadi hasil akhir, tetapi menjadi pemacu untuk dinas-dinas yang lain untuk terus berinovasi. Perangkat daerah Blitar harus saling mendukung untuk berinovasi agar perluasan manfaat inovasi terus berjalan,” kata Yusharto.
Lebih lanjut dia menjelaskan, saat ini pemerintah daerah (Pemda) dituntut memberikan pelayanan yang cepat, mudah, dan murah oleh masyarakat. Ini sejalan dengan persoalan terkait penyelenggaraan pemerintahan daerah yang semakin kompleks.
Inovasi dinilai bukan lagi sebagai pilihan, tetapi jalan keluar atas permasalahan yang dihadapi daerah, termasuk bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar yang terus berupaya menghadirkan pelayanan publik berkualitas.
“Selaku penyelenggara pemerintahan, orientasi kita adalah pada pemberian pelayanan publik, masyarakat kalau sudah merasa dekat dengan pemerintah, merasa dilayani ya mereka akan berpartisipasi. Partisipasi dalam arti yang lebih luas, aktif memberikan masukan, aktif mengevaluasi program dan sebagainya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Yusharto juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara perangkat daerah untuk berbagi pengalaman dan ide-ide kreatif. Dengan adanya sinergi tersebut, inovasi yang telah berhasil di satu sektor dapat diadaptasi dan dikembangkan lebih lanjut di sektor lain, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih banyak pihak.
“Dengan replikasi daerah yang akan memulai suatu inovasi tidak berpikir lagi dari nol, melainkan sudah ada yang bisa diadopsi, lalu bisa diterapkan, disesuaikan konteksnya, ada kebaruan di tempat Bapak/Ibu sekalian. Ini sudah dapat dikategorikan sebagai inovasi di tempat Bapak/Ibu bertugas atau bekerja,” ujarnya.