Dalam kesempatan tersebut, Yusharto juga mengapresiasi Pemkab Blitar yang telah berpartisipasi dalam pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID) sejak 2020. Dia mengatakan, pada tahun 2020 Blitar berada di urutan ke-37, 2021 pada urutan 39, 2022 pada urutan 77, dan pada tahun 2023 berada pada urutan 32.
“Fluktuasi ini menandakan adanya kompetisi yang sangat dinamis dari satu daerah terhadap daerah lain,” tambahnya.
Di lain sisi, Yusharto juga meminta Pemkab Blitar untuk terus memperkuat peran lembaga kelitbangan dan inovasi daerah untuk membangun ekosistem inovasi yang lebih baik. Dia menegaskan, dalam membangun budaya inovasi, Pemkab Blitar tidak dapat bekerja sendiri, tetapi perlu dukungan dari berbagai pihak. Ini meliputi pemerintah, industri, perguruan tinggi, masyarakat, hingga media dan aktor strategis lainnya yang dapat mendatangkan kemanfaatan bagi daerah.
“Dengan framework kerja sama multiple helix, diharapkan daerah akan mampu menguatkan ekosistem dan budaya inovasi di wilayahnya masing-masing,” tandas Yusharto.[***]