“Menurut Permenkominfo itu untuk tarif dikembalikan ke penyedia layanan dalam hal ini aplikator, makanya itu terlihat seenaknya,” kata Riko, kepada awak media di Kota Bekasi, Kamis 29 Agustus 2024.
Tarif yang berlaku saat ini sekitar Rp1.200 sampai Rp1.500 per kilometer, kata Riko, angka itu tidak layak.
Pihaknya menilai, penyedia layanan kurang memperhatikan para driver soal tarif. Saat ini, menurut dia, driver hanya mendapatkan Rp1500 setiap kilometer.
Bahkan ada penyedia jasa lain yang memberikan tarif Rp900 per kilometer.
“Tarif ini tidak manusiawi. Sekitar 1.200 sampai 1.500 perkilo, itu dibawah dari kelayakan. Tapi ada yang gak jelas, tiba-tiba tarifnya itu jadi Rp 900 perak,” kata Dia.
Para ojol meminta setidaknya Rp3000 atau Rp2000 masuk ke kantung para ojol per kilometer.
“Yang kami minta itu Rp 3.000, atau Rp 2.500, yang layak lah untuk temen-temen driver,” tandasnya.