“Namun itu hak politik Bu Risma yang harus dihormati. Untuk mundur atau tidak pilihannya sepenuhnya di tangan Bu Risma. Sebab menteri tidak wajib mundur, dan cukup cuti saja ketika kampanye. Sama halnya dengan Pak Pramono Anung di Jakarta,” ujar Hasan.
Diketahui, pasangan Risma-Gus Hans resmi mendaftar menjadi Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur untuk Pilgub Jawa Timur 2024 di KPU, Kamis (29/8) malam.
Risma mengatakan amanah memimpin Jatim adalah tugas yang cukup berat bagi ia dan Gus Hans. Pasalnya ia mengaku mengetahui kondisi sebenarnya masyarakat Jatim.
“Karena saya adalah Mensos (Menteri Sosial) yang ngurusi orang-orang teraniaya dan miskin bagaimana saya melihat persis kondisi Jatim, dengan data-datanya. Karena itu sekali lagi lima tahun ke depan itu akan ditentukan mulai dari hari ini,” ucapnya.
Risma dan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) mendapat dukungan dari PDIP dan Hanura.
Risma-Gus Hans akan melawan dua paslon lain yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim dan duet petahana Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak.
Luluk-Lukmanul diusung PKB, sementara Khofifah-Emil diusung koalisi besar KIM plus yang terdiri atas 15 partai.
Rincian 15 partai pengusung Khofifah-Emil adalah PAN, Gerindra, Golkar, Demokrat, PPP, PSI, PKS, Perindo, Nasdem, Partai Buruh, Partai Gelora, PBB, PKN, Partai Garuda, serta Prima.