Jakarta, Otonominews.id – Dinas Pendidikan Prov. DKI Jakarta, menanggapi kasus gagal ginjal anak cukup serius karena penyakit tersebut sangat berbahaya dan perlu penanganan secara komprehensif.
Hal tersebut muncul atas pertanyaan orang tua murid terkait kasus gagal ginjal terkait pengawasan penjualan makan minum yang membahayakan di sekolah.
Dijelaskan bahwa Disdik DKI Jakarta memiliki peran penting dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus tersebut terutama dalam hal pengawasan lingkungan sekolah.
Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI, Budi Awaluddin mengatakan, pihaknya sudah mengambil beberapa langkah untuk mencegah kasus tersebut semakin luas di Jakarta.
“Pertama kami melakukan peningkatan edukasi kesehatan misalnya dengan sosialisasi ke sekolah, melakukan sosialisasi secara berkala ke seluruh sekolah di DKI Jakarta mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan pangan, serta bahaya mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat,” katanya, Kamis (5/9/2024).
Selain sosialisasi, pihaknya juga akan memberikan materi pembelajaran dengan mengintegrasikan materi tentang kesehatan dan gizi dalam kurikulum sekolah, terutama untuk tingkat SD dan SMP.
Sehingga, kata Budi, siswa bisa memahami pentingnya makan dan minum yang bergizi sejak dini demi terhindari dari berbagai macam penyakit.
Budi menerangkan, kerja sama dengan guru juga sangat penting dan pihaknya akan memberikan pelatihan edukasi.
Dengan begitu, para guru bisa memberikan himbauan kepada siswa tentang cara memilih makanan yang aman dan bergizi.
“Membuat edaran pola hidup sehat, mulai dari berdoa, cuci tangan sebelum makan, setelah makan,” ungkapnya.
Langkah kedua, lanjut Budi, pihaknya melakukan pengawasan terhadap penjual makanan atau minuman di lingkungan Sekolah.