Sukarno, sang ayah, merupakan proklamator dan presiden pertama Indonesia. Menurut Megawati, Sukarno bukan sekedar ayah, namun juga guru.
Dari Sukarno serta dari pengalamannya sendiri, Megawati punya pendapat soal bagaimana harusnya seorang pemimpin itu. Jika seorang pemimpin tetap berada pada jalan kebudayaan, ia yakin pemimpin itu akan tetap menjadi pemiimpin yang benar.
“Pemimpin harusnya akan tetap pada rel kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, apabila pemimpin menempuh jalan kebudayaan. Kebudayaan setiap bangsa menjadi pembeda dengan bangsa lainnya. Karena itulah betapa pentingnya jalan kebudayaan,” kata Megawati.
“Berdasarkan penjelasan di atas, maka pemberian gelar profesor kehormatan oleh Silk Road International University, saya persembahkan untuk menempatkan rakyat sebagai sumber kebudayaan,” pungkas Megawati.
Penganugerahan itu dilakukan di Gedung Rektorat Silk Road IUTCH di Kota Samarkand, dihadiri sivitas akademika kampus. Acara dibalut juga dengan graduation ceremony untuk mahasiswa program master. Sivitas Akademika Silk Road IUTCH dipimpin sang Rektor, Aziz Abduhakimov. Nama yang disebut terakhir adalah juga menteri pariwisata dan warisan budaya di pemerintahan Uzbekistan.
Megawati sendiri hadir dengan didampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, Guru Besar Fakultas Hubungan Internasional Universitas St Petersburg Connie Rahakundini Bakrie, Wakil Ketua MPR sekaligus Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah, Ketua DPP PDIP Bidang Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri Ismail, Ketua DPP PDIP Bidang Pariwisata SB Wiryanti Sukamdani, Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Amarulla Octavian, Wakil Kepala BPIP Rima Agristina, Samuel Wattimena yang merupakan anggota DPR RI terpilih, serta pejabat KBRI Tashkent.