“Nantinya, para pelintas batas dapat singgah sebentar, sambil menunggu proses pemeriksaan dan pelayanan imigrasi misalnya, untuk mengunjungi galeri arsip perbatasan ini,” ujarnya.
Makhruzi berharap, disamping berfungsi sebagai penyimpanan arsip, galeri ini juga menjadi sarana informasi, edukasi, hiburan dan membangun perilaku masyarakat yang sadar akan arti penting arsip sejarah bangsa Indonesia.
Sementara itu, mewakili Kepala ANRI, Deputi Bidang Penyelamatan, Pelestarian, dan Perlindungan ANRI Dr. Kandar mengungkapkan terima kasih kepada Mendagri Tito selaku Kepala BNPP atas respon posiif serta dukungan dalam mewujudkan Galeri Arsip Perbatasan di PLBN Entikong.
“Kerja sama Galeri arsip ini sebagai bentuk menyebarluaskan informasi yang terdapat dalam arsip, serta dapat meningkatkan kesadaran sejarah dan nasionalisme terutama bagi para pelintas dan masyarakat di kawasan perbatasan,” pungkas Kandar.
Ia menjelaskan bahwa, Galeri Arsip Perbatasan ini adalah galeri kedua yang dibangun, setelah sebelumnya di PLBN Skouw sebagai bentuk perhatian penuh pemerintahan Indonesia dalam percepatan pembangunan kawasan perbatasan.
“Melalui peluncuran Galeri Arsip Perbatasan yang kedua ini di PLBN Entikong, diharapkan akan melengkapi upaya pembangunan fisik yang telah dilakukan pemerintah dengan pembangunan non fisik, berupa informasi dan edukasi melalui peran arsip sebagai memori kolektif bangsa yang harus dijaga,” tutup Kandar.
Diketahui, kegiatan ini juga dihadiri oleh Asisten Deputi Pengelolaan Lintas Batas Negara (Asdep Tasbara) BNPP, Plh. Kepala Biro Hukum, Organisasi, dan Kepegawaian (HOK) BNPP, Direktur Layanan dan Pemanfaatan ANRI, beserta pejabat struktural dan fungsional ANRI dan BNPP, Kepala PLBN se-Kalbar beserta pegawai dan staf PLBN.(Humas BNPP)