Saat uji coba di peternakan tersebut, ia didampingi dr hewan untuk mengetahui kenaikan bobot sapi secara berkala per harinya.
“Mereka sebut hasilnya menakjubkan mengingat kenaikan bobot mencapai 2,5 kg per harinya,” kata Prof Lukman.
Peneliti Mikrobiologi Tanah di Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Badan Litbang Pertanian Bogor ini mengatakan, riset yang dilakukannya cukup panjang memakan waktu sampai 13 tahun, dan hasilnya melahirkan teknologi Agricultural Growth Promoting Inoculant (AGPI) yang berkesinambungan untuk pertanian di Indonesia.
Ia berharap teknologi AGPI bisa dipakai para petani secara massal di Indonesia, agar memakmurkan para petani.
“Tidak ada lagi berita-berita petani yang menderita karena hasil panennya gagal, dan petani miskin dan sebagainya,” tandas Prof. Lukman.[sis]