Polkam  

Catatan Politik Bamsoet: Kepemimpinan Prabowo dan Stabilitas Asia Tenggara

Catatan Politik Bamsoet: Kepemimpinan Prabowo dan Stabilitas Asia Tenggara
Ketua MPR RI ke-16, Bambang Soesatyo (Bamsoet).
120x600
a

Kehadiran dan peran dalam merawat dan memperkokoh stabilitas Asia Tenggara sudah pasti sangat diharapkan oleh berbagai elemen dan komunitas di lingkungan ASEAN. Hari-hari ini, saat komunitas global gelisah oleh eskalasi konflik dan perang di Timur Tengah serta Eropa Timur,  fakta itu menjadi semacam pesan kepada para pemimpin negara-negara ASEAN.

Pesannya sederhana saja; bahwa para pemimpin negara-negara ASEAN patut belajar dari kegagalan para pemimpin negara-negara di Timur Tengah dan Eropa Timur merawat stabilitas di kedua kawasan itu.

Tentu saja pesan itu secara tidak langsung dialamatkan juga kepada pemimpin Indonesia. Sebagaimana diketahui, eskalasi ketegangan di Timur Tengah dan Eropa Timur bahkan berpotensi menyulut perang dalam skala yang lebih luas, karena beberapa negara yang yang sejatinya berada di luar konflik ikut-ikutan memberi dukungan militer dan persenjataan kepada mereka yang sedang berperang.

Dalam konteks itulah memberi perhatian khusus pada stabilitas Asia Tenggara menjadi sangat relevan. Siapa pun pasti menghendaki kawasan ASEAN harus tetap dinamis dan kondusif agar selalu ada ruang untuk mewujudkan kemakmuran masyarakat di Asia Tenggara.

Untuk itu, para pemimpin ASEAN tidak boleh gagal merawat stabilitas Asia Tenggara. Sebaliknya, stabilitas Asia tenggara harus terus diperkokoh oleh para pemimpin ASEAN.

Untuk kepentingan itu, pemimpin ASEAN perlu berinisiatif memperkokoh keselarasan dan kesesuaian ASEAN dengan sejumlah negara mitra seperti Amerika Serikat, Australia, Tiongkok, India, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Rusia, Selandia Baru dan Uni Eropa.

Benih untuk mewujudkan keselarasan dan kesesuaian itu sudah ditanamkan Prabowo. Dalam kapasitasnya  sebagai  Menteri Pertahanan RI, telah melakukan kunjungan kerja ke  sejumlah negara dalam beberapa bulan belakangan ini.

Sudah barang tentu, sosok Prabowo pun dilihat dan dimaknai sebagai bakal Presiden Indonesia, setelah dia memenangkan Pemilihan Presiden  dalam .

Lihat Juga :  Masih Belum Sesuai Nilai-Nilai Pancasila, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Amandemen Ke-5 UUD NRI 1945

Prabowo setidaknya telah mengunjungi lebih dari 10 negara, termasuk Singapura, Tiongkok, Jepang, Rusia, dan Australia. Berbagai kalangan di luar negeri coba memaknai rangkaian kunjungan kerja itu menurut sudut pandang mereka.

Media Singapura, The Straits Times, menurunkan artikel berjudul “Prabowo miliki rencana besar untuk Indonesia di kancah dunia”. Artikel ini diterbitkan pada Sabtu (21/9).

“Dengan proaktif di ranah internasional, Prabowo diharapkan membuat Indonesia lebih mudah berkomunikasi dengan negara lain, serta berperan sebagai mediator dalam menyelesaikan konflik jika diperlukan,” demikian tulis The Straits Times.

Prabowo, bersama para pemimpin ASEAN lainnya, tentu diharapkan lebih fokus pada pendekatan merawat stabilitas Asia Tenggara. Berpijak pada fakta tentang potensi masalah di Laut Cina Selatan yang bersentuhan langsung dengan kepentingan beberapa negara anggota ASEAN, Prabowo dan ASEAN diharapkan dapat mengelola masalah itu dengan penuh kebijaksanaan.[***]

Oleh: Bambang Soesatyo
Anggota DPR RI 2024-2029/ ke-16 dan Ketua DPR RI ke-20/Dosen Pasca Sarjana Universitas Borobudur, Universitas Trisakti, Universitas Jayabaya dan Universitas Pertahanan RI (UNHAN)

r

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *