PRUCritical Amanah, Asuransi Syariah dengan Perlindungan Menyeluruh terhadap Risiko Penyakit Kritis Sejak Tahap Awal

PRUCritical Amanah, Asuransi Syariah dengan Perlindungan Menyeluruh terhadap Risiko Penyakit Kritis Sejak Tahap Awal
Peluncuran PRUCritical Amanah dari Prudential Syariah/Corcamm.
120x600
a

JAKARTA, OTONIMINEWS.ID – PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) hadirkan inovasi terbaru, PRUCritical Amanah, asuransi jiwa tradisional syariah yang memberikan manfaat perlindungan yang komprehensif untuk risiko penyakit kritis, mulai dari tahap awal hingga tahap akhir, atau jika terjadinya risiko meninggal dunia yang memberikan santunan kepada penerima manfaat.

Penyakit kritis atau biasa dikenal dengan critical illness adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi medis pasien yang mengakibatkan kritis, kronis, membutuhkan tindakan yang lebih lanjut atau menyebabkan kematian.

Penyakit kritis mulai mengintai di usia produktif bahkan menjadi penyebab utama kematian secara global.

Di tahun 2023 saja, tercatat 41 juta jiwa meninggal setiap tahun akibat penyakit kritis , hal ini menekankan urgensi akan perlindungan dari risiko penyakit kritis lebih awal dan menyeluruh.

Bahkan di Indonesia, jumlah penyakit kritis terus meningkat sebesar 28% dari Rp23 juta menjadi Rp29 juta kasus di 2023.

“Melihat tren kenaikan penyakit kritis dan biaya pengobatannya yang terjadi secara global maupun di Indonesia, kami berkomitmen menghadirkan high quality product melalui PRUCritical Amanah,” kata Iskandar Ezzahuddin, Presiden Direktur Prudential Syariah dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (08/10/2024).

“Asuransi ini menghadirkan solusi perlindungan lebih awal, jika terjadi risiko penyakit kritis, penderita dapat fokus pada proses penyembuhan yang lebih maksimal dan lebih siap secara finansial,” tambahnya.

Rangkaian produk PRUCritical Amanah, lanjut Iskandar, merupakan bentuk langkah #LebihAwalLebihTenang yang telah disiapkan oleh Prudential Syariah untuk keluarga Indonesia dalam menghadapi risiko hidup atas kondisi penyakit kritis.

r

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *