Hasto Ungkap Pembentukan STIPAN Bukti Kecintaan Megawati Putra dan Putri Papua

Hasto Ungkap Pembentukan STIPAN Bukti Kecintaan Megawati Putra dan Putri Papua
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Foto: Dok. PDIP)
120x600
a

JAKARTA, OTONOMINEWS.ID – Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIPAN) menggelar kuliah umum bertajuk Wawasan Kebangsaan dengan menghadirkan Sekretaris Jenderal (PDIP) Hasto Kristiyanto.

Hasto hadir ke kampus STIPAN di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (9/10), sekitar pukul 14.00 WIB didampingi Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Syaiful Hidayat.

Rektor STIPAN Soni Sumarsono, Direktur Program Pascasarjana STIPAN Rajanner Simarmata, Kaprodi Program Pascasarjana STIPAN Marisa Permatasari, menjadi figur yang menyambut kehadiran Hasto.

Ratusan dari STIPAN juga terpantau menyambut kehadiran Hasto, bahkan ada penyambutan dengan tarian asal .

Hasto bersama rombongan kemudian memasuki ruangan acara. Kegiatan dimulai dengan menyanyikam Indonesia Raya tiga stanza.

Soni selanjutnya menyampaikan sambutan pembuka, dengan menyinggung soal mahasiswa STIPAN saat ini mayoritas berasal dari Papua.

Eks Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kementerian Dalam Negeri itu mengatakan banyaknya mahasiswa STIPAN dari Papua tidak lepas dari keinginan Presiden kelima RI untuk memajukan Sumber Daya Manusia (SDM) wilayah Timur Indonesia itu.

Awalnya, Soni mengatakan Papua menjadi daerah dengan persoalan SDM karena anak-anak dari pulau di Timur Indonesia itu sulit bersekolah sampai jenjang tertinggi.

Namun, katanya, anak-anak dari Bumi Cenderawasih punya keinginan mengenyam sampai jenjang universitas.

Soni bahkan mengungkapkan keinginan anak-anak Papua mendaftar masuk Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), namun tidak bisa tertampung. Beberapa gagal masuk karena alasan alokasi.

“Saya jelaskan rahasianya. Papua itu problem utama SDM. Banyak kunci penyelesaian itu SDM. SDM itu memang di bawah, tetapi mereka (anak-anak dari Papua, red) punya keinginan sekolah yang baik. Namun, ketika masuk IPDN, saya juga dosen IPDN, alokasi terbatas, sehingga hanya diterima sepuluh persen dari seluruh peminat anak-anak Papua,” kata mantan Plt Gubernur DKI Jakarta itu.

r
Lihat Juga :  Tim Hukum PDIP: AKBP Rossa Lakukan Intimidasi dan Membuat Trauma ke Anak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *