Audy Joinaldy: Ketahanan Pangan Butuh Inovasi dan Teknologi

Audy Joinaldy: Ketahanan Pangan Butuh Inovasi dan Teknologi
120x600
a

Ia juga menyebut cadangan pangan Indonesia belum siap untuk menghadapi tantangan global, seperti perubahan iklim dan konflik internasional. Salah satu penyebabnya adalah produksi pangan dalam negeri yang rendah.

“Jika terjadi krisis global, cadangan pangan Indonesia saat ini, mungkin hanya bisa bertahan dua minggu. Kondisi ini berbeda dengan negara seperti China yang bisa bertahan hingga enam bulan,” kata Audy.

Untuk itu, Audy menekankan pentingnya peningkatan produksi pangan lokal melalui kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha.

Sementara itu, Rektor Universitas Jambi, Helmi menjelaskan bahwa tema seminar ini sejalan dengan program strategis yang tengah digagas oleh pemerintah pusat untuk periode 2024-2029, yakni mewujudkan nasional. Selaku akademisi, pihaknya siap bersinergi dengan pemerintah untuk mensukseskan niat baik tersebut.

“Partisipasi perguruan tinggi, terutama Fakultas Peternakan, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Teknologi, sangat penting dalam menyukseskan program ini dan kami akan siap untuk bersinergi dengan pemerintah,” katanya.

Selain , seminar ini juga menghadirkan narasumber lain seperti Herpandi dari Universitas Sriwijaya, Bayu Rosadi dari Universitas Jambi, dan Meilina Waty Aritonang dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Jambi. Diharapkan, seminar ini mampu mendorong inovasi dan kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan pelaku usaha untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.(Rds/adv/cen)

r
Lihat Juga :  Tri Tito Ajak PKK dan Warga Kota Sorong Sinergi Mantapkan Ketahanan Pangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *