PONOROGO, OTONOMINEWS.ID – Calon Gubernur Jawa Timur Tri Rismaharini bersama Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dan politisi muda Seno Bagaskoro berdialog dengan sejumlah seniman dan budayawan Ponorogo, Senin (28/10/2024) malam.
Agenda ini dalam rangka peringatan ke-96 Sumpah Pemuda. Banyak kisah mengejutkan dari pengalaman para pemimpin nasional, salah satunya Calon Gubernur Jatim Tri Rismaharini
Nah untuk soal pertanian, ternyata Risma pernah belajar menari, pernah jadi pelari, dan jadi kapten tim basket saat masih duduk di bangku sekolah.
Hasto membuka dialog dengan mengingatkan akan peristiwa Konferensi Asia Afrika yang kemudian dilanjutkan dengan Konferensi Pemuda Asia Afrika dan Konferensi Mahasiswa Asia Afrika.
“Dalam merefleksikan peringatan 96 tahun Sumpah Pemuda mengingatkan betapa pentingnya makna Sumpah Pemuda tersebut,” kata Hasto.
Oleh karena itu, Hasto berharap pemuda Indonesia termasuk yang ada di Ponorogo agar menatap masa depan dengan penuh optimis. Diapun menyarankan agar pemuda berani menyampaikan ide dan imajinasi.
Seorang penanya meminta Hasto menceritakan bagaimana dari seorang yang telah memiliki pekerjaan yang mapan malah kemudian tergerak memasuki dunia politik. Hasto pun menyebut nama mendiang Corneliy Lay yang banyak memberi inspirasi baginya.
Sementara itu, Tri Rismaharini ditanyai soal bagaimana kehidupan di masa mudanya. Dengan perlahan, Risma bercerita bahwa dia adalah anak yang aktif dan suka melakukan banyak aktivitas.
“Saya pernah belajar tari sejak kecil. Tapi karena kaki saya sakit, saya akhirnya jadi olahragawan. Saya peraih medali perak untuk lari 200 meter. Saya juga pernah menjadi kapten tim basket,” kata Risma.