JAKARTA.OTONOMINEWS.ID – Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri menggelar acara Lokakarya Penyusunan Konsep Rencana Aksi Daerah dalam Pengurangan Risiko Banjir Perkotaan beberapa waktu lalu.
Plh. Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah (SUPD) II Wahyu Suharto menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu usaha pemerintah untuk mewujudkan ketahanan air dan ketangguhan terhadap perubahan iklim guna terhindar dari ancaman bencana banjir dan kelangkaan air.
Ketahan air dan ketangguhan terhadap perubahan iklim ini juga sudah tertuang dalam visi, misi, dan program prioritas presiden dengan diselaraskan ke dalam dokumen perencanaan pusat dan daerah.
Untuk mencapainya, ketahanan air dan perubahan iklim dilakukan dengan cara peningkatan kapasitas Sarana dan Prasarana (Sarpras), integrasi pengelolaan air di wilayah perkotaan dan integrasi pendekatan struktural dan non struktural, pemanfaatan prasarana, dan penataan sempadan sungai.
Dalam mengoptimalkan berkaitan dengan pengurangan risiko banjir, pemerintah pusat dan daerah diperlukan sinergi berkaitan dengan program dan kegiatan melalui program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP).