Program Quick Wins Kementerian di Bidang Perekonomian, Kemendag Jalankan 3 Program Kerja

Program Quick Wins Kementerian di Bidang Perekonomian, Kemendag Jalankan 3 Program Kerja
Rakor Kementerian Bidang Perekonomian yang dipimpin oleh Kemenko Perekonominaan, Airlangga Hartarto/Humas
120x600
a

Target terakhir pada program kerja ini adalah peningkatan nilai transaksi produk dalam negeri pada Hari Belanja Online Nasional (HarBolNas) sebesar 50 persen. Hal  ini  ditujukan  untuk  meningkatkan  transaksi  usaha  mikro,  kecil,  dan  menengah  (UMKM)  di lokal pasar.

“Kami meyakini dukungan pemerintah terhadap pasar dalam negeri memainkan peranan penting dalam  pemberdayaan  ekonomi  masyarakat.  Terutama,  dalam  kegiatan  jual  beli  di  tengah masyarakat, industri lokal, hingga perlindungan konsumen,” ungkap Mendag Budi.

Selanjutnya, pada Program Kerja Perluasan Pasar Ekspor, Mendag Budi menargetkan penyelesaian tiga perundingan perdagangan bilateral Indonesia dengan tiga negara mitra, yaitu Kanada, Eurasia, dan  Peru.  

Saat  ini,  masih  berlangsung  perundingan  Indonesia  dengan  Kanada  dalam  skema kemitraan ekonomi  komprehensif (Indonesia Canada  Comprehensive  Economic Partnership Agreement/ICA CEPA), dengan Eurasia dalam skema perdagangan bebas (Indonesia Eurasian Economic Union Free Trade Agreement/IEAEU FTA), serta dengan Peru dalam skema Indonesia Peru CEPA.

“Ketiga  perundingan  tersebut  telah  mencapai  kemajuan  signifikan  dan  ditargetkan dapat mencapai penyelesaian substansi dalam waktu dekat,” tambah Mendag Budi.

Selain itu, Mendag Budi menargetkan percepatan penyelesaian perundingan CEPA antara Indonesia dan  Uni  Eropa  (IEU CEPA).

“Target  ini  untuk  mempercepat  pemanfaatan  hasil  perundingan, sehingga  meningkatkan  daya  saing  produk  ekspor  nasional  dan  memperluas  pasar  ekspor Indonesia,” ungkap Mendag Budi.

Sedangkan, pada Program Kerja UKM BISA Ekspor, Mendag Budi menetapkan lima target. Pertama, pengembangan ekosistem UKM ekspor. Kedua, pembentukan dua pusat ekspor baru di luar Pulau Jawa.

“Penguatan ekosistem UKM ekspor diperlukan untuk mendorong kontribusi ekspor UKM menjadi lebih besar dan terukur. Pusat ekspor juga akan sangat berperan penting bagi para pelaku ekspor agar dapat menemukan pasar yang lebih luas,” ujar Mendag Budi.

Ketiga, tercetaknya 100 UKM ekspor hasil program UKM BISA Ekspor. Keempat, tercapainya 600 UKM yang mendapatkan pelatihan ekspor sepanjang periode 21 Oktober – 31 Desember 2024.

Kelima, optimalisasi peran perwakilan perdagangan dalam promosi ekspor UKM dengan target transaksi  mencapai  USD  55  juta  yang  didukung  antara  lain  melalui  pameran  dan  penjajakan kesepakatan dagang (business matching).

Untuk itu, Mendag Budi menyampaikan pentingnya kontribusi para pemangku kepentingan dan jajaran  Kementerian  Perdagangan  agar  target  ini  dapat  tercapai.

“Kolaborasi  dan  sinergi  para pemangku kepentingan dan jajaran Kemendag penting dilakukan untuk mencapai target tersebut,” pungkas Mendag Budi.[zul]

r

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

f j