“Jadi siapapun menterinya, kalau lahan usaha padi sawah itu hanya 0.4 hektar, itu incomenya hanya 1,5 juta Pak. Jadi, bagaimana menyelesaikan permasalahan sebagai menteri mengenai skala ekonomi yang tidak terpenuhi oleh padi sawah?,” tambahnya.
Menanggapi pertanyaan itu, Mentan Amran menyebut ada kekeliruan yang terjadi di Kementerian Pertanian (Kementan) pada pemerintahan terdahulu, di mana program swasembada dijalankan tidak dalam satu komando.
Menurut dia, adanya egosektoral menyebabkan program swasembada pangan yang telah direncanakan menjadi gagal.
Hal lain yang menyebabkan program swasembada pangan di era sebelumnya tidak bisa berjalan baik, menurut Amran, adalah karena adanya masalah di sektor perpupukan. Dia pun merasa beruntung karena kini masalah pupuk sudah bisa diselesaikan dengan baik.
Lebih jauh, Amran juga menyampaikan bahwa alat dan mesin pertanian (alsintan) juga punya peran sangat penting untuk menyukseskan program swasembada pangan di Indonesia. Dia menegaskan, alsintan saat ini telah diperbarui ke teknologi yang jauh lebih modern.[zul]