Ahmad Basarah Sangkal Ahok: Mas Anies Masuk Bursa PDIP Sejak Awal

Ahmad Basarah Sangkal Ahok: Mas Anies Masuk Bursa PDIP Sejak Awal
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah
120x600
a

Sebelum putusan itu, sebuah partai politik baru bisa mengajukan calon kepala daerah sendiri jika partai itu memperoleh 20 persen kursi DPRD atau 25 persen dari perolehan suara partai politik/gabungan partai politik hasil Pileg DPRD.

‘’Putusan MK itu memang mengubah peta politik Pilkada secara nasional, dan pun akhirnya dapat mengusung sendiri pasangan calonnya di Pilkada Jakarta,” kata Ahmad Basarah.

Basarah melanjutkan, sejumlah pimpinan DPP PDI Perjuangan juga pernah menyampaikan bahwa dilirik untuk dicalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta oleh partai moncong putih itu.

Ini antara lain ditegaskan oleh Ketua DPP PDI Puan Maharani, Hasto Kristyanto, Eriko Sotarduga. Bahkan Said Abdullah pernah menyebut PDI Perjuangan telah mempertimbangkan mantan Wali Kota Semarang, Hendar Prihadi, untuk mendampingi Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.

“Pertemuan pasca Putusan MK nomor 60 antara Anies Baswedan dengan saya dan Pak Said Abdullah bahkan telah membicarakan kerja sama ideologis bagaimana mencari titik temu antara pandangan kelompok Islam dengan kaum Nasionalis Soekarnois yang acapkali sering dibenturkan akibat dampak politik desoekarnoisasi di era Orde Baru dulu,” sebut Basarah.

“Mas Anies bersepakat untuk menjadi jembatan silaturahmi dengan kelompok Islam khususnya para pendukungnya agar tercipta persaudaraan kebangsaan yang kokoh antara kelompok Islam dan kalangan Nasionalis Soekarnois khususnya dengan PDI Perjuangan,” lanjut Ahmad Basarah.

Basarah menerangkan lagi, meski akhirnya PDI Perjuangan tidak mengusung Anis Baswedan di pilkada Jakarta, namun Anies mengatakan bahwa gagasan dan rencana baik untuk menjadi jembatan silaturahmi antara kelompok Islam dan kalangan Nasonalis Soekarnois akan terus dijalankan karena hal itu adalah kebutuhan dan kepentingan bangsa kita saat ini agar tidak mau diadu domba dan dipecah belah oleh siapapun juga.

Lihat Juga :  Pledoi Indonesia Menggugat Bung Karno, Perbaikan Nasib Rakyat Tugas Bersama

“Dalam pertemuan saya bersama dan
Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristyanto, Mas Anies Baswedan menegaskan bahwa pilkada bukan sekadar urusan seremonial lima tahunan, tapi tugas menyatukan bangsa Indonesia adalah tugas sejarah yang harus kita kerjakan bersama-sama,” terang Ahmad Basarah lagi.

Terakhir, Juru Bicara Anies Baswedan Sahrin Hamid membuka ‘Markas Komando Jakarta Menyala untuk Perubahan’ di kawasan Cilandak, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sahrin mengatakan markas komando itu merupakan salah satu bentuk dukungan Anies Baswedan kepada pasangan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno.

‘’Kami sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas dukungan Mas Anies Baswedan dan timnya itu. Kami merasa satu nasib dan satu penanggungan yang berusaha dihancurkan oleh ambisi Jokowi untuk melanggengkan kekuasaannya.”

“Gerakan rakyat bersatu tak boleh dikalahkan oleh siapapun yang ingin menghancurkan peradaban bangsa Indonesia yang susah payah diperjuangkan hingga melahirkan orde reformasi saat ini,” tandas Ahmad Basarah.

r

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

j