Menurut Mulyanto, keberadaan Satgas PETI penting untuk memberantas pertambangan ilegal yang tidak hanya merugikan keuangan negara, tapi juga menyangkut keselamatan masyarakat.
“Alih-alih membentuk Satgas PETI, pemerintah lebih fokus pada aspek pengawasan lewat Sistem Informasi Mineral dan Batu Bara (SIMBARA),” terang Mulyanto.
Mulyanto menyebut, SIMBARA memang dibuat untuk meminimalisasi potensi kebocoran-kebocoran yang salah satunya disebabkan para penambang ilegal.
Mulyanto mendukung keberadaan sistem pengawasan digital lintas Kementerian ini.
Namun demikian, tanpa ada lembaga khusus yang menangani perkara ini, Mulyanto melihat, tambang ilegal akan tetap marak terjadi.
“Tapi kalau tidak ada satgas tambang ilegal yang powerfull akan sulit diberantas. Apalagi adanya beking aparat,” tandas Mulyanto.
Untuk diketahui kasus polisi tembak polisi ini terjadi di Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (22/11/2024),
Insiden tragis ini diduga terkait dengan konflik mengenai penanganan tambang ilegal galian C di wilayah itu. Penembakan itu berawal dari tindakan tegas polisi terhadap penambang ilegal di Solok Selatan.