GUNUNG LAWU, OTONOMINEWS.ID – Pakar Geopolitik Soekarno, Dr. Hasto Kristiyanto ditemani FX Hadi Rudyatmo mengisi masa tenang Pilkada 2024 dengan kontemplasi berziarah ke Makam Pangeran Sambernyawa, Gunung Lawu, Jawa Tengah.
Pangeran Sambernyawa dikenal sebagai seorang kesatria pinilih yang berjuang melawan para pengkhianat bangsa yang saat itu bersekutu dengan Belanda.
“Indonesia saat ini mengalami kegelapan demokrasi akibat pelanggaran konstitusi, demokrasi, dan penggunaan aparat negara dalam Pilkada,” ungkap Hasto, saat berziarah di makam yang terletak di kaki Gunung Lawu, Jawa Tengah, Selasa (26/11/2024).
“Rakyat sudah gelisah dengan keterlibatan ‘Partai Coklat’ yang mengabdi pada keluarga dan ambisi kekuasaan Jokowi,” lanjut Hasto.
Hasto menegaskan makna kontemplasi ini yang penuh doa spiritual, memohon kepada Tuhan yang maha adil agar diberikan terang keadilan.
“Kami mengadukan Jokowi ke Gusti, Sang Pemegang Kehidupan, Tuhan Yang Maha Adil, dan memohon agar diberikan Terang Keadilan. Doa itu suci. Ini adalah kepasrahan spiritual. Doa itu menyentuh hati dan membangun kesadaran nurani,” jelas Hasto.
Dalam doanya, Hasto memohon terang keadilan kepada Tuhan, karena saat ini ada perubahan sikap Jokowi yang tidak lagi njawani.
“Pak Jokowi tidak lagi Njawani. Melik nggendong lali. Lupa dengan sangkan paraning dumadi, lupa pada asal muasal kehidupan,” ungkap Hasto.
Politikus asal Yogyakarta itu mengingatkan bahwa Indonesia itu negeri spiritual.
“Karena itulah pemimpin yang melanggar etika dan moral, sama saja dengan pelanggaran terhadap kultur dan pranatan kebaikan,” ujar Hasto.